Kamis 26 Jan 2023 17:58 WIB

Said Aqil Doakan Eri Cahyadi Jadi Cagub Jatim

Eri mengaku saat ini masih fokus menyelesaikan tugas sebagai Wali Kota Surabaya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Foto: Dokumen
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan ketua umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj mendoakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi maju kontestasi Pilgub Jatim 2024. Doa tersebut disampaikan saat mengisi tausiyah di acara istighosah dan doa bersama yang digelar DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jatim di Surabaya, Kamis (26/1/2023).

Menurutnya, Eri layak berlaga di ajang Pilgub Jatim 2024. "Insya Allah Pak Eri Cahyadi jadi calon gubernur (Jatim). Setuju?" kata Said Aqil yang langsung diamini kader yang hadir.

Baca Juga

Kode lain Eri bakal maju kontestasi Pilgub Jatim 2024 juga datang dari para pengurus DPD PDIP Jatim. Salah satunya lewat pemberian potongan pertama tumpeng pada istighosah yang digelar dalam rangka peringatan HUT ke-50 PDIP dan HUT ke-76 Megawati tersebut.

Ketika ditanya apakah pemberian potongan tumpeng pertama adalah bentuk dukungan PDIP Jatim ke Eri untuk maju pilgub, Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno menjawabnya dengan diplomatis. Untari hanya menyatakan, pertanda tersebut boleh dipersepsikan sebagai apapun.

"Silakan dipersepsikan seperti apa. Tapi intinya ini bentuk apresiasi kepada salah seorang kader PDI Perjuangan yang berprestasi, yang mampu meningkatkan kesejahteraan warganya," kata Untari.

Ditemui seusai acara, Eri mengaku enggan memikirkan terkait kontestasi Pilgub Jatim ataupun Pilwali 2024. Eri mengaku, dirinya hanya ingin fokus berjuang untuk membahagiakan dan menyejahterakan masyarakat Surabaya yang dipimpinnya saat ini.

"Saya gak mikir Pilgub-Pilguban, gak mikir Pilwali-Pilwalian. Saya hanya berjuang bagaimana masyarakat Surabaya bisa bahagia, bisa sejahtera," kata Eri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement