Kamis 26 Jan 2023 20:42 WIB

Tanggapi Cak Nun Soal Jokowi Firaun, Kiai Said: Jangan Samakan Muslim dengan Kafir

Kiai Said mengingatkan agar tak boleh mengakfirkan Muslim yang pernah bersyahadat

Rep: Dadang Kurnia, Erik Purnama Putra/ Red: Nashih Nashrullah
Prof KH Said Aqil Siroj, mengingatkan agar tak boleh mengakfirkan Muslim yang pernah bersyahadat
Foto: istimewa
Prof KH Said Aqil Siroj, mengingatkan agar tak boleh mengakfirkan Muslim yang pernah bersyahadat

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA –  Mantan Ketua Umum PBNU, Prof KH Said Aqil Siroj menanggapi komentar Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) yang mengibaratkan Jokowi sebagai Firaun dan viral beberapa waktu lalu. 

Kiai Said menjelaskan, menurut Imam Abu al-Hasan al-Asy'ari dalam kitabnya menegaskan, tidak boleh menyamakan orang yang masih membaca syahadat, dengan orang kafir.

Baca Juga

"Walaupun dia nggak sholat misalkan. Tapi selama dia masih syahadat, masih orang Islam lah, nggak boleh kita samakan dengan orang kafir," kata Said Aqil seusai mengisi tausiyah di acara istighasah dan doa bersama yang digelar DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jatim di Surabaya, Kamis (26/1/2023).

Apalagi, lanjut Kiai Said, Firaun sudah jelas dalam Alquran divonis masuk neraka. "Firaun itu sudah jelas dalam Alquran resmi orang kafir dan masuk neraka. Firaun, Abu Lahab, Qarun," ujarnya.

Kiai Said melanjutkan, akan berbeda ceritanya jika orang Muslim disamakan dengan orang kafir yang namanya tidak tercantum dalam Alquran. Dia mencontohkan Josef Stalin, Hitler, Leonid Brezhnev.

"Beda misalkan (diibaratkan) dengan Stalin Hitler, Brezhnev, di Alqurannya nggak ada kan. Tapi kalau Firaun di Alqurannya ada, pasti masuk neraka," kata Said Aqil.

Said Aqil mengaku tidak mengetahui tujuan Cak Nun mengibaratkan Jokowi dengan Firaun. Namun, kata dia, yang paati dalam Islam hal itu tidak boleh dilakukan. "Saya nggak tahu tujuannya apa. Tapi itu nggak boleh," ujarnya.  

Secara terpisah, atas pernyataannya tersebut, Cak Nun menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan kontroversialnya di acara Maiyahan beberapa waktu lalu. Dia mengaku, dibodoh-bodohkan oleh keluarga, karena mengucapkan apa yang seharusnya tidak diucapkan.

"Semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," kata Cak Nun dalam video yang dibuatnya bersama anaknya Sabrang Mowo Damar Panuluh dikutip Republika.co.id di Jakarta, Selasa (18/1/2023).

Dia mengaku, dalam ajaran Maiyah memang harusnya mengucapkan yang baik-baik saja dan efeknya harus diperhitungkan. Cak Nun juga kerap mengajarkan kepada semua orang untuk bisa bijaksana.

"Kan saya yang mengajarkan jangan ngomong siapa, tapi apa, begitu. Itu saya sendiri melanggar, artinya saya minta maaf kepada keluarga, termasuk sama Sabrang ini mengajar aku entek-entekan (habis-habisan), karena saya maukan apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan begitu," ucap Cak Nun. 

Dia pun bersyukur, punya keluarga dan anak yang bisa mengingatkan dan mengontrolnya. "Saya mohon ampun kepada Allah SWT, saya mohon ampun kepada Allah, saya mohon rahmat kepada Allah, saya mohon pertolongan kepada Allah, saya meminta tuntutan kepada Allah," kata Cak Nun.    

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement