REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Selain godaan dunia dan manusia, hamba Allah SWT juga digoda setan. Allah SWT memerintahkan kepada kita semua untuk memerangi dan menundukkan setan.
Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhaj al-Abidin menjelaskan, setan adalah musuh yang menyesatkan dan nyata, tidak dapat diharapkan kebaikan dari setan.
Bahkan sejak awal setan hanya punya satu keinginan yaitu membinasakan kamu, maka kita tidak boleh lengah dari tipu daya setan.
۞ أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam, supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu." (QS Yasin ayat 60)
إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُوا۟ حِزْبَهُۥ لِيَكُونُوا۟ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS Fatir ayat 6)
Setan memang diciptakan untuk memusuhi kamu dan selamanya ia Siaga untuk memerangi kamu. Di tengah malam dan di siang hari setan terus fokus terhadap kamu terlebih ketika kamu sedang lengah.
Setan juga mendatangkan kesulitan lain bagi kamu, yaitu di saat kamu sedang beribadah kepada Allah SWT dan mengajak manusia menuju Allah SWT, karena apa yang kamu lakukan itu adalah lawan dari pekerjaan setan yang mengajak manusia sesat.
Jika kamu menentang dan membuat marah setan, dia juga siap untuk melawan dan menghadapi kamu. Setan akan sekuat tenaga merusak keadaan kamu dan mendorong kamu jatuh ke dalam jurang kehancuran karena setan tidak merasa tenang di samping kamu.
Setan juga bersikap jahat dan melawan orang yang tidak menentangnya, bahkan yang sejalan dan setujuan dengan setan.
Baca juga: Kisah Islamnya Nasrani Saat Terdampar di Pulau Asing dan Sosok Wanita Misterius
Seperti orang-orang kafir, orang-orang yang sesat, penyebar bidah dan orang-orang yang memiliki ambisi kuat pada dunia.
Kepada orang-orang yang tidak menentang setan saja, setan bersikap seperti itu. Apalagi terhadap orang yang berani melawan dan mengibarkan bendera perang terhadap setan.
Setan kepada yang lain bersikap memusuhi secara umum, maka kepada kamu orang yang sungguh-sungguh dalam beribadah dan menekuni ilmu, tentu setan menjadikan kamu sebagai musuh yang khusus.
Hal ini dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Minhaj al- Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013.
Setan akan mencoba cara terbaik untuk mengalahkan kamu, jika dia memiliki penolong-penolong yang membantunya untuk melawan kamu, maka penolong setan yang paling berbahaya itu adalah hawa nafsu kamu sendiri.
Setan juga mempersenjatai dirinya dengan beragam senjata lain untuk menghadapi kamu di saat kamu lalai terhadapnya.
Ada benarnya Yahya Bin Mu'adz ar-Razi ketika mengatakan, “Setan itu tidak memiliki pekerjaan, sedangkan kamu mempunyai banyak kesibukan lain. Setan melihat kamu, sedangkan kamu tidak melihat setan. Kamu melupakan setan, sementara setan tidak pernah sedikitpun melupakan tugasnya untuk menyesatkan kamu. Setan memperoleh bantuan dari nafsu kamu untuk mengalahkan kamu, maka kamu harus memerangi dan mengalahkannya, kalau tidak maka kamu tidak akan aman dari ancaman kehancuran akibat ulah setan.”