Senin 30 Jan 2023 12:45 WIB

Pemuda Muhammadiyah Undang Jokowi Buka Muktamar di Kalimantan Timur

Pemuda Muhammadiyah akan menyematkan nama Jokowi sebagai perintis Indonesia Maju.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erdy Nasrul
Presiden Joko Widodo diundang untuk menghadiri muktamar Muhammadiyah di Kalimantan.
Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo diundang untuk menghadiri muktamar Muhammadiyah di Kalimantan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/1). Dalam pertemuan ini, Ketum PP Muhammadiyah mengundang Presiden untuk membuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke-18 yang akan diselenggarakan di Kalimantan Timur pada 21-24 Februari mendatang.

“Ini mau ngundang Pak Presiden dibuka Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang ke-18, tanggal 21-24 Februari di Kalimantan,” ujar Sunanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Sunanto mengatakan, dalam acara muktamar ini, Muhammadiyah juga akan menyematkan nama Presiden Jokowi sebagai perintis Indonesia Maju. Ia berharap, legacy yang ditinggalkan Jokowi sebagai perintis Indonesia Maju bisa menjadi nilai yang dapat diteruskan.

“Kami akan mengusulkan Pak Presiden legacy-nya adalah perintis Indonesia maju. Dan akan kami sematkan nanti di Muktamar Pemuda Muhammadiyah,” kata dia.

Kepada Jokowi, Sunanto menyampaikan agar kepemimpinan bangsa Indonesia ke depannya tak selalu dimulai dari nol lagi. Kepemimpinan untuk membangun bangsa Indonesia di setiap rezim harus terus dilanjutkan.

“Begitu saya sampaikan jangan sampai Pak Presiden kepemimpinan ke depan kepemimpinan pom bensin, mulai dari nol. 'Maksudnya Cak Nanto?'. Iya bangsa ini selalu dimulai dengan pom bensin setiap ganti rezim, ganti ide, ganti gagasan, dan tidak ada keberlanjutannya,” jelas Sunanto.

Sunanto juga menyampaikan, penyelenggaraan muktamar di Kalimantan Timur ini sebagai bentuk dukungan Muhammadiyah terhadap proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menilai, pembangunan IKN menjadi harapan pemerataan di berbagai daerah.

“Selama ini masih renggang antara daerah satu dengan daerah yang lain. Kami harap dengan pembangunan ini maka timbul harapan bagi anak-anak bangsa,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement