Rabu 01 Feb 2023 12:59 WIB

Mahmoud Abbas: Israel Rusak Solusi Dua Negara

Aksi kekerasan yang terus berlanjut dan dilanggarnya perjanjian memperburuk keadaan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Israel telah merusak potensi solusi dua negara.
Foto: EPA-EFE/ FELIPE TRUEBA
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Israel telah merusak potensi solusi dua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, Israel telah merusak potensi solusi dua negara. Aksi kekerasan terhadap warga Palestina yang terus berlanjut dan dilanggarnya perjanjian bersama serta hukum internasional oleh Tel Aviv telah memperburuk keadaan di lapangan.

“Kami menegaskan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas apa yang terjadi hari ini, karena praktiknya yang merusak solusi dua negara dan melanggar perjanjian yang ditandatangani, serta karena kurangnya upaya internasional untuk membongkar pendudukan, mengakhiri rezim permukiman, dan kegagalan untuk mengakui negara Palestina dan keanggotaan penuhnya di PBB," kata Abbas ketika menyambut kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di Ramallah, Selasa (31/1/2023).

Baca Juga

Abbas mengungkapkan, upaya rakyat Palestina mempertahankan keberadaan dan hak-hak sah mereka di forum dan pengadilan internasional terus memperoleh penentangan. Menurutnya, hal itu pun turut mendorong Israel melakukan lebih banyak kejahatan dan melanggar hukum internasional.

“Ini terjadi pada saat Israel diabaikan, tanpa pencegahan atau pertanggungjawaban, karena melanjutkan operasi sepihaknya, termasuk permukiman, pencaplokan tanah, teror pemukim, menyerbu wilayah Palestina, kejahatan membunuh, penghancuran rumah, pemindahan paksa warga Palestina, mengubah identitas Yerusalem, serta melanggar status quo sejarah dan pelanggaran kesucian Masjid Al-Aqsha,” kata Abbas.

Abbas menekankan, Palestina selalu menunjukkan komitmen terhadap resolusi legitimasi internasional, penolakan kekerasan dan terorisme, serta menghormati perjanjian yang ditandatangani. “Kami sekarang siap bekerja dengan Pemerintah AS dan komunitas internasional untuk memulihkan dialog politik guna mengakhiri pendudukan Israel atas Palestina di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ujarnya.

Sementara itu Antony Blinken mengatakan, AS menentang tindakan apa pun dari Israel dan Palestina yang dapat membuat solusi dua negara semakin sulit dicapai. Tindakan itu termasuk perluasan permukiman ilegal, pembongkaran dan penggusuran rumah warga Palestina, mengganggu status quo situs-situs suci di Yerusalem, serta hasutan melakukan kekerasan.

Blinken pun menyampaikan kepada Abbas bahwa AS tengah bekerja untuk membuka kembali konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem Timur. Konsulat tersebut ditutup oleh mantan presiden AS Donald Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement