REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China akan memensiunkan pesawat tempur buatannya, J-7, secara total tahun ini, menurut laporan media penyiaran resmi CCTV di Beijing, Rabu (1/2/2023). Prosedur pemensiunan J-7 telah dilakukan sejak 2018 dan satuan militer yang masih menerbangkan pesawat tempur berkecepatan Mach2 (sekitar 2.467 km/jam) itu akan merampungkan prosedur itu pada tahun ini, menurut CCTV.
J-7, yang juga dikenal dengan Chengdu Jian-7, merupakan jet tempur buatan China sebagai hasil replika dari Mikoyan-Gurevich MiG-21 Soviet sejak 1966. Meskipun produksinya dihentikan pada 2008, J-7 tetap dipakai oleh beberapa negara, termasuk China, karena kemampuannya dalam menghadang pesawat musuh.
J-7 adalah jet tempur generasi kedua yang dioperasikan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan pasukan udara Angkatan Laut PLA. Jumlah J-7 di dunia saat ini diperkirakan mencapai 2.400 unit, yang tersebar di wilayah Asia, Timur Tengah, dan Afrika.
Pemensiunan J-7 tersebut seiring dengan kemampuan China membangun industri aviasi canggih secara mandiri. China telah memproduksi jet tempur generasi 4,5, seperti J-10C dan J-16, serta jet tempur generasi kelima J-20 dalam jumlah besar sebagai pengganti J-7, menurut pengamat militer Du Wenlong.
Otoritas pertahanan Taiwan pernah melaporkan telah melihat J-7, termasuk salah satu pesawat tempur PLA, terbang melintasi wilayah kepulauan itu selama latihan pada Juni 2021.