Senin 06 Feb 2023 08:14 WIB

Eks Pengamen Jalanan di Yogyakarta Rilis Tembang 'Senja tanpa Jingga'

Hijrah dari Yogyakarta ke Ibu Kota, Ranna tak hanya mengandalkan keberuntungan.

Musisi Ranna meluncurkan tembang Senja Tanpa Jingga.
Foto: Dok prubadi
Musisi Ranna meluncurkan tembang Senja Tanpa Jingga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tofan Phasupaty Ranna namanya. Mantan pengamen jalanan di Yogyakarta ini menjajal masuk ke dunia musik Tanah Air lewat tembang 'Senja tanpa Jingga'. Lagu romantis ini diciptakan dengan berlatar belakang kisah asmara pribadi Ranna.

Lagu beriring petikan gitar Ranna ini mengungkapkan kisah cinta masa lalu Ranna yang berujung pada perpisahan yang menyedihkan. "Dia membuktikan tidak mencintai dengan meninggalkan saya," kata Ranna kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Ranna mengaku, dulu memanggil sang kekasih dengan nama Jingga. Sedangkan Jingga memanggil Ranna dengan Senja. Kemudian, keduanya tidak lagi bersama. "Jingga minta berpisah karena ada lelaki lain yang membuat dia bahagia," ujar Ranna.

Hijrah dari Yogyakarta ke Ibu Kota, Ranna tak hanya mengandalkan keberuntungan. Dia punya pengalaman penjang dalam dunia tarik suara. Selain jadi pengamen, kemudian meningkat jadi penyanyi kafe, Ranna berhasil lolos menjadi kontestan ajang pencarian bakat The Voice Indonesia yang diselenggarakan di stasiun televisi Indosiar pada 2013.

Karena kemampuan vokalnya, Ranna juga pernah menjadi guru vokal di Yovie Music School, di kota kelahirannya tersebut.  Ranna mengungkapkan, 'Senja tanpa Jingga' lahir dengan bantuan sentuhan para sahabatnya.

Dua sahabatnya, Alnando Merdeka dan Dansky Heyho, turut andil dalam penulisan lirik serta aransemen musik bergenre pop folk tersebut. 'Senja tanpa Jingga' memiliki konsep yang kuat dengan aransemen musik yang apik, didominasi oleh suara instrumen gitar dan sentuhan perkusi dan suara sintesiser.

Musisi senior Adi Adrian alias Adi Kla Project menyampaikan, tak ada yang perlu diragukan dari seorang Ranna dalam bermusik. Ranna yang biasa manggung di berbagai kesempatan ini punya kemampuan komunikasi yang baik dengan penonton. "Saya melihat Ranna punya kemampuan. Dan kemampuan dia bagus. Karakter vokal dia kuat. Dia punya kesempatan," ujar Adi.

Meski begitu, musisi dan produser tersebut mengakui, susah menebak masa dengan seorang seniman atau musisi. Adi menuturkan, ada kalanya seorang musisi biasa, dengan suara biasa, bisa melejit luar biasa. Namun, tidak sedikit musisi dan penyanyi berbakat dengan karya-karya hebat justru tak mendapat tempat di hati audiens.

"Saya tidak berharap Ranna terjebak dalam rumusan yang tak pernah baku ini. Teruslah berkarya. Banjiri publik dengan karya-karya yang indah. Jangan pernah lelah," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement