REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Dukungan untuk calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir terus berdatangan dari berbagai kalangan. Kali ini datang dari CEO Kalteng Putra FC Agustiar Sabran.
Erick Thohir menjadi salah satu kandidat kuat calon Ketua Umum PSSI. Menteri BUMN itu dianggap sebagai sosok yang tepat memimpin PSSI periode 2023-2027.
Menurut Agustiar Sabran, dari lima nama yang secara resmi mendaftar sebagai calon ketua umum, ada tiga nama yang merupakan figur yang bagus, yakni Erick Thohir, La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Fary Djemy Francis. Tetapi ia menilai yang dicari saat ini adalah figur yang lebih bagus dan memiliki jam terbang tinggi dalam sepak bola.
“Kalau melihat ketiganya semuanya bagus, tapi kita kan ingin mencari yang lebih bagus. Untuk saya yang punya kompetensi dari ketiga ini adalah yang punya jam terbang di sepak bola, kita melihat contoh secara person dulu, beliau pernah menjadi pemilik Inter Milan,” kata Agustiar Sabran kepada wartawan, Senin (6/2).
Menurut Agustiar, sosok yang tepat memimpin organisasi induk sepak bola Indonesia ini adalah Erick Thohir dengan berbagai pengalaman internasional dalam sepak bola.
Lanjut Agustiar, Erick Thohir dinilai sosok pemimpin bertangan dingin yang sukses mengantarkan lembaga atau organisasi yang dipimpinnya menjadi berkembang. Ia mencontohkan sepak terjang Erick Thohir yang mampu mengembangkan bola basket di ASEAN, yang sebelumnya tidak begitu diminati.
“Sekarang punya (club) di Amerika juga, terus beliau juga suka bola basket, yang mana dulu kita kalau bicara basket di ASEAN ini di tertawakan sama yang lainnya, tapi sekarang alhamdulillah sudah maju,” ucapnya.
“Terus melihat juga sepak terjang beliau di dunia usaha, beliau juga cukup luar biasa, tapi tidak terlepas kekurangannya namanya manusia pasti ada kurangnya, diantara ketiga itu tanpa menyampingkan yang lain, Pak Erick Thohir,” tambahnya.
Atas pengalaman dan jam terbang itulah, Anggota DPR RI Fraksi PDIP ini berharap Erick Thohir menjadi ketua umum PSSI periode 2023-2027. Selain itu, Erick Thohir harus memilih orang-orang berkompeten dan profesional menjadi pengurus PSSI demi kemajuan sepak bola Indonesia.
“Kalau beliau bersedia, tentunya harapan kita kedepannya Erick Thohir ini didampingi oleh orang-orang yang berkompeten, tapi kembali ini kan tergantung dari sudut mana. Yang punya potensi ini banyak kalau dari kelompok atau individu, ini demi menuju sepak bola yang modern,” jelasnya.
Diakui Agustiar, sepak bola Indonesia saat ini mulai berkembang meski belum menguasai ASEAN, tetapi ada perubahan drastis dari sebelum-sebelumnya.
“Contohnya seperti sekarang kita lihat sepak bola walaupun tidak menang lawan Vietnam dan Thailand kemarin, tetapi sudah bangga saya menjadi orang Indonesia. Memang sesuatu tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh proses cuma arah ke sana sudah ada,” ungkapnya.
Meski begitu, Agustiar mengakui level sepak bola Indonesia sudah setara dengan Vietnam dan Thailand yang menjadi raja ASEAN, tinggal bagaimana ke depan para pemain dikuatkan mentalnya dan PSSI diperbaiki lebih baik lagi.
“Saya anggap sudah satu level dengan mereka, cuma mental saja tidak selevel. Kita juga beberapa kali menang atas mereka. Mungkin di tingkat itu (PSSI) yang perlu diperbaiki,” pungkasnya.