REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Neuralink, sebuah perusahaan perangkat medis milik Elon Musk, sedang dalam penyelidikan Departemen Perhubungan di Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu diduga mengemas dan mengangkut perangkat keras yang terkontaminasi dengan cara yang tidak aman.
Melalui suratnya kepada Departemen Perhubungan AS, The Physicians Committee of Responsible Medicine (PCRM) menyampaikan mereka telah memperoleh surel dan dokumen lain yang menunjukkan adanya pengemasan tidak aman dan pemindahan implan yang dikeluarkan dari otak primata yakni monyet. Menurut surat tersebut, besar kemungkinan telah adanya kontaminasi virus seperti Herpes B dan bakteri kebal antibiotik seperti Staphylococcus dan Klebsiella.
PCRM menduga material tersebut tidak disimpan atau diangkut secara benar. Menurut PCRM, hal ini dapat terjadi lantaran karyawan Neuralink belum menerima pelatihan keselamatan yang tepat.
"Departemen Perhubungan, sedang melakukan penyelidikan standar untuk memastikan kepatuhan dan keselamatan publik berdasarkan informasi yang diterima dari PCRM," kata seorang juru bicara Departemen Perhubungan dikutip dari CNBC, Ahad (12/2/2023).