Senin 13 Feb 2023 19:13 WIB

BKKBN: Angka Harapan Hidup Penduduk Indonesia Makin Panjang

Di Jawa Tengah, contohnya, angka harapan hidup rata-rata mencapai usia 74 tahun.

Merawat lansia (ilustrasi). Jumlah penduduk lanjut usia terus bertambah.
Foto: www.freepik.com.
Merawat lansia (ilustrasi). Jumlah penduduk lanjut usia terus bertambah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut bahwa angka harapan hidup penduduk di Indonesia semakin panjang. Itu telah berdampak pada terus bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia.

"Wujud nyata dari lansia tangguh adalah lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat (SMART)," kata Ketua Tim Kelompok Kerja Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Harlis Is Ambarwati dalam keterangan BKKBN di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Baca Juga

Di Jawa Tengah, misalnya, dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 diketahui angka harapan hidup penduduk di Jawa Tengah rata-rata usianya sudah mencapai 74,47 tahun. Usia rata-rata laki-laki adalah 72,61 tahun dan perempuan usia 76,42 tahun

Sehingga pada tahun 2021, jumlah lansianya mencapai sebesar 13,8 persen penduduk Jawa Tengah, setara dengan 5,04 juta orang. Dengan pertumbuhan lansia yang semakin meningkat, BKKBN akhirnya Orientasi Pendampingan Perawatan Jangka Panjang 2023, dengan tujuan menjadikan para lansia memiliki hidup lebih bermakna melalui pembentukan fasilitator Pendamping Jangka Panjang (PJP) yang kompeten.

Fasilitator PJP adalah Perkumpulan Juang Kencana (PJK) yang beranggotakan pegawai purna bakti BKKBN. Diharapkan, mereka dapat memberikan manfaat untuk diri anggota sendiri dan masyarakat melalui keahlian untuk melaksanakan program pembelajaran dalam satu kelas sesuai kurikulum dan membimbing anggota untuk mencapai target pendidikan.

Para fasilitator yang menjadi relawan mengajar itu diharapkan dapat menentukan mengelola, membentuk kelompok, melaksanakan proses belajar mengajar hingga melaksanakan wisuda bagi lansia yang menjadi siswa di Sekolah Lansia.

"Relawan yang telah dilatih ini kemudian dapat ditugaskan sebagai kepala sekolah, pengajar, wali kelas atau ketua dan wakil ketua kelas sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya," katanya.

Direktur Eksekutif pada Indonesia Ramah Lansia (IRL) Dwi Endah menyebut proses optimalisasi peluang kesehatan baik secara psikologis maupun fisik, partisipasi, dan kesejahteraan sangat penting guna meningkatkan kualitas hidup sebagai manusia berusia lanjut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement