REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengingatkan potensi bencana banjir dan longsor pada Februari 2023. Pihak kecamatan di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, diminta waspada dan siaga menghadapi potensi bencana.
Pemkab Garut mengeluarkan surat imbauan peringatan dini dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana banjir dan longsor sepanjang Februari 2023.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi, surat imbauan itu dibuat mengacu peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan BPBD Provinsi Jawa Barat (Jabar). “Karena itu, kami buat imbauan ke seluruh kecamatan untuk tetap siaga,” kata dia, Selasa (14/2/2023).
Saat ini hujan dengan intensitas sedang masih sering terjadi di wilayah Kabupaten Garut. Satria mengatakan, bencana hidrometeorologi juga sudah terjadi di Kabupaten Garut sejak awal tahun ini, meskipun masih skala kecil. Seperti kejadian banjir, longsor, dan angin kencang.
Ihwal longsor, menurut Satria, selain karena faktor curah hujan, kondisi topografi wilayah Garut yang banyak tebing membuat potensi bencana itu meningkat.
Terkait banjir, berdasarkan surat bernomor BC.03.01/570/BPBD, yang dikeluarkan pada 9 Februari 2023, ada 22 kecamatan di Kabupaten Garut yang dinilai memiliki tingkat potensi banjir menengah. Di antaranya Kecamatan Banjarwangi, Bayongbong, Caringin, Cibalong, Cibatu, Cikajang, Cikelet, Cilawu, Cisompet, dan Cisurupan.
Selain itu, wilayah Kecamatan Garut Kota, Karangpawitan, Karangtengah, Malangbong, Pakenjeng, Pameungpeuk, Pasirwangi, Samarang, Selaawi, Singajaya, Sukaresmi, dan Sukawening.
Status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut masih berlaku sampai Maret. Untuk mengingatkan akan potensi bencana, khususnya pada Februari ini, Pemkab Garut mengeluarkan surat imbauan.
“Kita sebarkan surat untuk mengingatkan masyarakat melakukan mitigasi bencana. Mudah-mudahan tetap aman,” kata Satria.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut Nurdin Yana mengimbau para camat tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir dan longsor di wilayahnya masing-masing.
Para camat diharapkan melakukan sejumlah langkah antisipatif, di antaranya memantau informasi terkini peringatan dini cuaca, menyiapkan tempat evakuasi akhir atau hunian sementara apabila terjadi bencana, dan mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya.
“Adapun koordinasi penanganan darurat bencana dapat menghubungi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Garut melalui Call BPBD Kabupaten Garut 0852-2061-1117,” kata Nurdin, melalui keterangan resmi, Selasa.