REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengonsumsi makanan dengan kandungan garam yang berlebihan dapat membuat seseorang berisiko mengidap sejumlah penyakit mematikan. Hanya saja, banyak makanan favorit mengandung garam dalam jumlah tinggi.
Garam memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Banyak orang tanpa sadar mengonsumsi garam dalam jumlah yang jauh lebih tinggi dari yang dibutuhkan.
Padahal, pola makan tinggi garam dapat secara diam-diam merusak banyak organ dan fungsi tubuh. Lewat unggahan Instagram terbarunya, ahli gizi Karishma Shah dari India berbicara tentang bahaya pola makan tinggi garam.
Shah mengaku sering memperingatkan kliennya tentang bahaya terlalu banyak mengonsumsi garam. Sebab, itu dapat berdampak signifikan pada kesehatan.
Tekanan darah tinggi adalah salah satu konsekuensi yang paling umum. Kondisi itu lantas bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, strok, dan penyakit ginjal.
"Edema, atau bengkak, dapat terjadi di tungkai, pergelangan kaki, dan kaki. Pola makan tinggi garam juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut," ujar Shah.
Shah merekomendasikan membatasi jumlah garam dalam makanan dan memilih bumbu alternatif untuk meningkatkan cita rasa makanan. Berikut lima efek samping lain dari pola makan tinggi garam yang disampaikan Shah, dikutip dari laman Hindustan Times, Selasa (14/2/2023).
1. Retensi air
Konsumsi garam yang berlebihan menyebabkan retensi air dan kembung pada orang-orang tertentu. Efeknya mungkin hanya jangka pendek jika seseorang dengan sengaja mengurangi asupan natrium tetapi dapat berdampak serius dalam jangka panjang.
2. Memengaruhi ginjal
Saat seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi, kandungan natrium akan meningkat sehingga menghambat kelancaran fungsi ginjal. Pada akhirnya, ginjal menjadi tidak mampu menyaring darah secara memadai.