Jumat 17 Feb 2023 01:50 WIB

Cina dan Prancis Ingin Berkontribusi Akhiri Konflik Ukraina

Pada 24 Februari mendatang, perang Rusia-Ukraina akan memasuki tahun pertama.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, kanan, menyapa pejabat tinggi kebijakan luar negeri China Wang Yi sebelum pertemuan mereka di Paris Prancis, Rabu, 15 Februari 2023.
Foto: Stephane de Sakutin/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, kanan, menyapa pejabat tinggi kebijakan luar negeri China Wang Yi sebelum pertemuan mereka di Paris Prancis, Rabu, 15 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi ke negaranya, Rabu (15/2/2023). Perang Ukraina menjadi salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan mereka. Keduanya sepakat untuk berkontribusi demi mengakhiri konflik di negara bekas Uni Soviet tersebut.

Menurut keterangan yang dirilis Istana Kepresidenan Prancis atay Elysee Palace, Macron dan Wang membahas tentang perang Ukraina dan konsekuensinya pada negara-negara paling rentan. “Terutama dalam hal ketahanan pangan dan kapasitas pembiayaan,” katanya.

Baca Juga

Macron dan Wang disebut sepakat bekerja sama untuk mengakhiri konflik di Ukraina. “(Mereka) menyatakan tujuan yang sama untuk berkontribusi pada perdamaian sesuai dengan hukum internasional,” kata Elysee Palace tanpa memberikan penjelasan terperinci tentang bentuk kontribusi apa yang hendak dilakukan.

Selain perang Ukraina, Macron dan Wang juga sempat membahas tentang kerja sama kedua negara untuk menghadapi tantangan global, termasuk terkait krisis iklim. Pada Rabu malam, Wang juga bertemu Menteri Luar Negeri Prancis Cathrine Colonna.

Dari Prancis, Wang akan bertolak ke Jerman. Dia bakal menghadiri Munich Security Conference yang diagendakan digelar Jumat (17/2/2023) hingga Ahad (19/2/2023). Setelah itu, Wang dijadwalkan mengunjungi Moskow, Rusia.

Pada 24 Februari mendatang, perang Rusia-Ukraina akan memasuki tahun pertama. Belum ada tanda-tanda bahwa Kiev dan Moskow bakal terlibat dalam perundingan gencatan senjata atau perdamaian dalam waktu dekat.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement