REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memerintahkan perbaikan infrastruktur dan perluasan lahan pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. Kim memberikan instruksi untuk mengubah sistem irigasi, membangun mesin pertanian modern, dan menciptakan lebih banyak lahan subur.
Seruan Kim ini muncul saat dia menyelesaikan rapat pleno ketujuh Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa pada Rabu (1/3/2023). Pleno dimulai pada Ahad (26/2/2023) yang membahas tugas "mendesak" untuk meningkatkan sektor pertanian.
"Kim menyusun rencana dan tugas khusus untuk membangun komunitas pedesaan sosialis yang kaya dan beradab dengan teknologi canggih dan peradaban modern," kata laporan kantor berita resmi KCNA.
Perekonomian Korea Utara telah terpukul oleh banjir dan topan, termasuk sanksi atas program nuklir dan misilnya, serta penurunan tajam dalam perdagangan dengan Cina di tengah penutupan perbatasan dan penguncian Covid-19. Badan pembangunan pedesaan Korea Selatan memperkirakan produksi tanaman pangan Korea Utara turun hampir 4 persen tahun lalu, karena hujan lebat dan kondisi ekonomi lainnya.
"Kim memerintahkan perbaikan sistem irigasi untuk mengatasi perubahan iklim, produksi mesin pertanian yang efisien untuk memodernisasi produksi, dan reklamasi lahan pasang surut untuk memperluas area pertanian," kata KCNA.
KCNA mengatakan, Kim menekankan perlunya memperketat disiplin dalam mengimplementasikan rencana ekonomi, dan memerintahkan semua unit partai untuk melakukan verifikasi efisiensi kerja mereka. Komite Sentral juga membahas cara-cara untuk meningkatkan pengelolaan keuangan negara.