REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gigi berlubang atau karies saat ini masih menempati posisi teratas kasus yang membuat gigi masyarakat Indonesia kesakitan. Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes tahun 2018, prevalensi karies di Indonesia adalah sebesar 88,8 persen dengan prevalensi karies akar sebesar 56,6 persen.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa prevalensi karies cenderung tinggi di atas 70 persen pada semua kelompok umur. Prevalensi karies tertinggi terdapat pada kelompok umur antara 55-64 tahun atau 96,8 persen.
Prevalensi karies akar cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya kelompok umur. Prevalensi karies akar tertinggi adalah pada kelompok umur 35-44 tahun, kemudian kembali menurun pada kelompok umur setelahnya.
Ahli kesehatan gigi yang juga Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerja Sama, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) drg Trianna Wahyu Utami, mengatakan wilayah DIY berada di urutan lumayan atas terkait masalah kesehatan gigi. Padahal DIY dikenal dengan dokter gigi yang sudah hampir ideal jumlahnya, juga banyak tenaga kesehatan dari berbagai fakultas kedokteran gigi.