Selasa 07 Mar 2023 21:40 WIB

BNPB Konfirmasi Korban Meninggal Akibat Longsor Natuna 11 Orang

Korban hilang menjadi prioritas dalam penanganan dan evakuasi.

Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), petugas meninjau lokasi longsor yang melanda sebuah desa di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Senin, (6/3/ 2023). Tim Search and Rescue (SAR) gabungan mengevakuasi sebanyak 15 orang korban meninggal dunia akibat tanah longsor. Sementara itu, ada sekira 50 orang yang masih hilang. BNPB Konfirmasi Korban Meninggal Akibat Longsor Natuna 11 Orang
Foto: BNPB
Tangkapan layar dari video yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), petugas meninjau lokasi longsor yang melanda sebuah desa di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Senin, (6/3/ 2023). Tim Search and Rescue (SAR) gabungan mengevakuasi sebanyak 15 orang korban meninggal dunia akibat tanah longsor. Sementara itu, ada sekira 50 orang yang masih hilang. BNPB Konfirmasi Korban Meninggal Akibat Longsor Natuna 11 Orang

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan 11 orang korban bencana longsor di Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau terkonfirmasi meninggal dunia.

"Dari data yang didapat hari ini, karena waktu di Jakarta kemarin masih simpang siur. Jadi bukan 15 orang, tapi 11 orang yang meninggal dunia dan 47 orang yang masih hilang," ujar Suharyanto saat tiba di Natuna, Selasa sore (7/3/2023).

Baca Juga

Dia menegaskan, untuk korban yang masih hilang ini menjadi prioritas dalam penanganan dan evakuasi saat ini. "Saya juga sudah membawa tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dari Jakarta di samping Basarnas dari Kepri yang sudah bekerja di Serasan," kata dia.

Dia juga menyebutkan ditemukan kendala dalam pencarian korban di lokasi bencana sehingga pencarian korban yang belum ditemukan agak lambat.

"Faktor cuaca, sehingga tim belum maksimal bekerja di lapangan. Laporan dari tim juga di sana kondisinya masih mengkhawatirkan, karena tanahnya masih bergerak," ucapnya.

Selain itu, kata dia, prioritas utama dari timnya juga adalah memastikan kondisi korban selamat yang saat ini berada di pengungsian. "Jangan sampai nanti kebutuhan dasar mereka saat menjalani masa-masa bencana ini malah berkurang," katanya.

Dia juga memastikan tidak akan melakukan pembatasan dalam pencarian maupun penanganan korban yang selamat. "Jangan sampai berpikiran bahwa kalau sudah sampai di pulau, kami akan bekerja ala kadarnya. Justru yang jauh-jauh ini akan kami maksimalkan," ucapnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement