Jumat 10 Mar 2023 06:20 WIB

Lewat Bapau Centing dan Sepakat, Sukabumi Masifkan Cegah Stunting

Program ini untuk mencegah munculnya kasus baru stunting di tengah masyarakat

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Pemkot Sukabumi menggulirkan berbagai inovasi dalam mencegah munculnya kasus baru stunting. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Pemkot Sukabumi menggulirkan berbagai inovasi dalam mencegah munculnya kasus baru stunting. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi menggulirkan berbagai inovasi dalam mencegah munculnya kasus baru stunting. Salah satunya dengan program Bantuan Pangan untuk Cegah New Stunting (Bapau Centing) sekolah pangan kreatif dan sehat (Sepakat).

''Kegiatan ini untuk mencegah munculnya kasus baru stunting di tengah masyarakat,'' ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Adrian Hariadi, Kamis (9/3/2023). Terakhir program di jalankan di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole pada Rabu (8/3/2023).

Baca Juga

Momen tersebut bersamaan dengan gelaran pasar murah dan bazar menjelang bulan Ramadhan. Harapannya kata Adrian, warga teredukasii terkait pentingnya pangan bergizi pada pertumbuhan anak.

''Sasaran program adalah para ibu hamil,'' kata Adrian. Jumlah warga yang dilibatkan sebanyak 50 orang.

Menurut Adrian, dengan edukasi ini diharapkan para ibu hamil bisa mengerti asupan gizi bagi perkembangan anak baik pada saat di dalam kandungan maupun pada saat setelah dilahirkan. Sehingga anak-anak dapat tumbuh dengan normal dan tidak terkena stunting.

Ketua TP-PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi menambahkan, kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pemahaman warga mengenai asupan pangan bergizi. Khususnya dengan program yang digulirkan yakni Bantuan Pangan untuk Cegah New Stunting (Bapau Centing) dan Sekolah Pangan Kreatif dan Sehat (Sepakat).

Kegiatan ini untuk terwujudnya Kota Sukabumi yang religius, nyaman dan sejahtera. Upayanya dengan mencegah munculnya kasus baru stunting.

''Ada beberapa Inovasi dalam penanganan stunting dan juga kemiskinan ekstrem,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut arahan presiden dalam rangka mempercepat target penurunan stunting. Selain itu menindaklanjuti inovasi kreativitas apa yang akan dilakukan oleh masing-masing daerah.

Fahmi mengatakan, inovasi yang diluncurkan Pemkot Sukabumi diantaranya pertama Sistem Informasi Terintegrasi Data Stunting (Sisters). Aplikasi ini berisikan informasi tentang peta grafis, data keluarga beresiko stunting dan preva yang dipetakan secara spasial.

Selanjutnya Inovasi Move On Gaess. Inovasi ini merupakan komitmen bersama antara Pemkot Sukabumi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat dan Kantor Kementerian Agama Kota Sukabumi.

Inovasi ini merupakan Gerakan cegah stuning dari hulu ke hilir, dimana gerakan ini mengenai edutainment atau pendidikan kesehatan melalui lagu yang diciptakan oleh putra daerah, aktifitas fisik, sarapan bersama dan minum tablet tambah darah dilaksanokan setelah pelaksanaan upacara hari Senin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement