Kamis 16 Mar 2023 18:12 WIB

Berapa Minimal SPF Tabir Surya yang Disarankan?

Angka pada SPF merujuk pada tingkat perlindungan yang diberikan untuk kulit.

Krim tabir surya (ilustrasi). Tingkat SPF tabir surya yang disarankan yaitu minimal 30.
Foto: Pixabay
Krim tabir surya (ilustrasi). Tingkat SPF tabir surya yang disarankan yaitu minimal 30.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Skinproof Apt, Theresia Sinandang, menyarankan orang-orang minimal mengenakan tabir surya dengan tingkat sun protection factor (SPF) 30 kala beraktivitas di dalam ruangan. SPF di bawah angka tersebut dinilai tidak cukup melindungi kulit. 

"Secara anjuran, dari jurnal yang kami review memang minimal pakai yang SPF-nya 30," ujar Theresia dalam lokakarya Skinproof di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga

Sementara itu, bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan atau outdoor, Theresia menyarankan penggunaan tabir surya dengan SPF di atas 30. "Yang paling penting amannya, kemudian disesuaikan dengan aktivitas masing-masing. Jadi, kalau (aktivitas)outdoor, saya sarankan pakai yang lebih tinggi. Tetapi, kalau aktivitas indoor, (SPF) 30 pun cukup," kata Theresia.

Angka pada SPF merujuk pada tingkat perlindungan yang diberikan untuk kulit. "Misal dalam satu menit kita itu terbakar (di bawah sinar matahari), kalau kita pakai tabir surya (SPF) 50 di jam yang sama, aman berjemur 50 menit tanpa efek kulit terbakar. Artinya 50 kali lebih lama perlindungannya," kata dia.

Theresia mengingatkan agar orang-orang memasukkan tabir surya ke dalam bagian perawatan kulit harian mereka. Tabir surya berfungsi melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari yang antara lain menyebabkan dark spot atau noda hitam, dan kanker kulit.

Noda hitam kalaupun sudah telanjur muncul, tidak akan hilang walaupun seseorang rutin mengaplikasikan produk perawatan kulit untuk menghilangkannya, tetapi malas menggunakan tabir surya. Selain tabir surya, dia juga menyarankan untuk menggunakan alat pelindung seperti topi untuk melindungi kulit dari sinar matahari.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement