Kamis 16 Mar 2023 19:50 WIB

Jamaah: Masjid Salman ITB Masjid Kampus Paling Ramai

Masjid Salman ITB memiliki sejumlah program sehingga jamaahnya bukan hanya mahasiswa.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Masjid Salman ITB, Tamansari, Kota Bandung, Kamis (16/3/2023). Jamaah: Masjid Salman ITB Masjid Kampus Paling Ramai
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Suasana Masjid Salman ITB, Tamansari, Kota Bandung, Kamis (16/3/2023). Jamaah: Masjid Salman ITB Masjid Kampus Paling Ramai

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebagai salah satu kampus paling bergengsi di Indonesia, kepopuleran Institut Teknologi Bandung (ITB) tentu tidak perlu diragukan lagi, terlebih di Kota Bandung. Masjid Salman ITB juga termasuk masjid kampus yang tak pernah sepi baik oleh mahasiswa maupun masyarakat umum.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, meski di tengah hari, kondisi pelataran dan bagian dalam Masjid Salman nampak dipenuhi mahasiswa yang sekadar menikmati makan siang, berbincang dengan teman, hingga mengerjakan tugas-tugas perkuliahan.

Baca Juga

Ana (21 tahun), mengaku selalu menyempatkan berkunjung ke Masjid Salman. Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu bahkan mengaku lebih banyak menghabiskan waktu di Masjid Salman dibandingkan masjid kampusnya sendiri. Ia menjadikan Masjid Salman sebagai tempat mengerjakan tugas dan mengikuti beragam program yang tersedia di masjid seluas 1.225 meter persegi ini.

Meski merupakan mahasiswa di luar ITB, namun Ana mengaku cukup aktif mengikuti rangkaian kegiatan di Masjid Salman, mulai dari Summer Spiritual Camp (SSC), hingga Spiritual Entrepeneurial Civilizer Training (Spectra). Program lain seperti donor darah hingga pelatihan mujajid dakwah juga pernah dia ikuti.

Ana juga dengan mantap mengungkapkan masjid ITB ini merupakan masjid kampus yang paling ramai dan paling hidup yang pernah ia kunjungi. Kegiatan-kegiatan yang diadakan, menurut Ana, juga efektif menarik orang dari berbagai kalangan untuk datang ke Masjid Salman.

“Sejauh yang aku tahu, dari semua masjid kampus yang pernah aku kunjungi, Salman yang paling ramai, paling hiduplah,” ujarnya saat ditemui Republika.co.id di Masjid Salman ITB, Kamis (16/3/2023).

Berbeda dengan masjid kampus lain, yang kebanyakan dihidupkan oleh mahasiswa dan diisi dengan kegiatan yang hanya menyasar warga internal kampus, Masjid Salman ITB justru menyajikan program yang dapat merangkul segala kalangan. Strategi ini membuat Masjid Salman ITB menjadi lebih unggul dibanding masjid-masjid kampus lainnya.

“Karena kalau aku lihat kegiatan Salman disusun berdasarkan pertimbangan mendalam dan rinci," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, citra masjid ini sudah bagus dan menjadi daya tarik. "Selain itu, para pengurus dan pembina Salman adalah para profesor ITB yang memang sudah tidak diragukan intelektualitasnya, jadi mereka memang fokus dan totalitas mengembangkan Salman, makanya Salman bisa bagus seperti sekarang,” ujarnya.

Mahasiswi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FP IPS) ini juga menyebutkan sejumlah daya tarik lain Masjid Salman, yang jarang dimiliki masjid-masjid kampus lainnya. Salah satunya adanya fasilitas takjil setiap Senin dan Kamis bagi jamaah yang melaksanakan puasa sunnah.

Ditambah lagi dengan deretan kegiatan yang inovatif dan terkait dengan persoalan yang banyak terjadi di masyarakat. “Kegiatan yang ditawarkan memang efektif menarik orang dari semua kalangan untuk berkumpul disini, makanya selalu hidup Salman tuh. Sejauh ini, Masjid Salman masjid kampus yang paling ramai,” kata Ana.

Selain mahasiswa, banyak pula masyarakat umum yang sengaja mampir untuk beribadah ke masjid yang berlokasi di depan area Kampus ITB Ganesha itu. Seperti halnya Diah (50), yang mengaku tak sengaja melintasi kawasan ITB dan menyempatkan mampir. Saat ditanya mengenai kesan pertamanya pada masjid yang telah berusia setengah abad ini, Diah mengaku cukup terkesan dengan kebersihan dan kenyamanan yang ditersaji di Masjid Salman.

“Dari Cimahi, lagi jalan-jalan, asal lewat terus mampir ke Salman. Baru pertama kali kesini, masjidnya bagus, bersih,” ujar Diah saat ditemui Republika.co.id di Masjid Salman ITB, Kamis (16/3/2023).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement