REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) memperbanyak sertifikasi kompetensi bagi amil zakat. Hal ini sebagai bagian strategi mengoptimalkan penghimpunan zakat melalui penguatan ekosistem zakat.
"Saya minta sertifikasi kompetensi amil zakat agar terus diperbanyak. Sebagai komponen utama ekosistem zakat, sertifikasi ini akan menambah kepercayaan muzaki (pemberi zakat) karena dana zakatnya dikelola oleh pihak yang profesional," kata Ma'ruf saat menghadiri acara Penganugerahan Baznas Awards 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Dia meminta Baznas meningkatkan penghimpunan dan kebermanfaatan zakat. Karena itu, Baznas sebagai lembaga pengelola zakat nasional harus aktif berperan mengupayakan penguatan ekosistem zakat nasional untuk optimalisasi pengelolaan zakat.
Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah itu pun meminta agar dilakukan pengembangan strategi penguatan ekosistem zakat nasional.
"Potensi, kekuatan, dan tantangan dari tiap komponen ekosistem zakat perlu dipetakan dengan saksama. Selanjutnya, agar disusun strategi penguatan dari masing-masing komponen ekosistem zakat tersebut," katanya.
Hal ini karena zakat memiliki potensi yang besar dan mampu memberi dampak luas bagi masyarakat, khususnya mampu menekan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia. Menurutnya, perhimpunan zakat harus terus dikelola dengan baik dan juga dikembangkan agar potensi besar zakat yang belum tergali bisa terealisasi.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Kajian Strategis Baznaz, pada tahun 2021 realisasi zakat yang dapat dikumpulkan baru mencapai Rp 14,1 triliun dari potensi sebesar Rp 239 triliun per tahun. Oleh karena itu, berbagai komponen penting dalam ekosistem zakat harus terus dikelola dengan baik dan dikembangkan agar potensi zakat yang luar biasa dapat tergali secara optimal.
"Penghimpunan dan kebermanfaatan zakat juga diharapkan makin meningkat, serta dampaknya bagi umat akan semakin luas dan nyata," ujar Ma'ruf.