Kamis 23 Mar 2023 19:10 WIB

WN Rusia Lepas Celana di Gunung Agung Bali Minta Maaf dan Siap Dideportasi

Aktivis Ni Luh Djelantik sebut WN Rusia aksi tak senonoh di Gunung Agung minta maaf.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Aktivis Bali, Ni Luh Djelantik (kedua dari kiri) menjadi penengah dengan warga negara Rusia, Yuri (kedua dari kanan) yang viral karena menentang penutupan jalan akibat ritual umat Hindu beberapa waktu lalu. Yuri ternyata diketahui juga melakukan aksi tidak senonoh di puncak Gunung Agung, Bali.
Foto: Instagram Ni Luh Djelantik
Aktivis Bali, Ni Luh Djelantik (kedua dari kiri) menjadi penengah dengan warga negara Rusia, Yuri (kedua dari kanan) yang viral karena menentang penutupan jalan akibat ritual umat Hindu beberapa waktu lalu. Yuri ternyata diketahui juga melakukan aksi tidak senonoh di puncak Gunung Agung, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga negara asing (WNA) yang berfoto tidak senonoh di puncak Gunung Agung, Bali, mengaku menyesali perbuatannya tersebut serta meminta maaf dan siap bertanggung jawab.

WNA yang diduga sebagai warga negara Rusia itu mengaku siap apabila dideportasi pemerintah Indonesia. Hal itu disampaikan dalam pertemuannya dengan aktivis Bali, Ni Luh Djelantik.

Baca Juga

"Yang bersangkutan, si WNA tersebut, meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Jadi permintaan maafnya disampaikan berkali-kali dan juga menunjukkan penyesalan menyatakan kalau yang bersangkutan menyesal dan siap untuk bertanggung jawab atas proses upacara pembersihan yang harus kami lakukan," ujar Ni Luh kepada Republika, Kamis (23/3/2023).

Ni Luh menjelaskan, karena perbuatan yang dilakulan oleh WNA bernama Yuri tersebut, masyarakat setempat perlu melakukan upacara pembersihan yang disebut dengan mecaru.

Diketahui Yuri melakukan aksi tak senonoh berupa melepas celananya saat di puncak Gunung Agung. Foto aksinya tersebut diunggah di Instagram pribadinya.

Yuri, kata Ni Luh, siap bertanggung jawab secara adat dalam upacara pembersihan yang akan dilaksanakan oleh pemangku adat Gunung Agung.

"Yang bersangkutan juga menyatakan siap untuk dideportasi melalui proses keimigrasian. Untuk hal tersebut, Mbok Ni Luh serahkan kepada pihak imigrasi untuk melanjutkan tugas mereka," jelas eks politikus partai Nasdem itu.

Ni Luh mengatakan, pertemuan dengan WNA tersebut berlangsung hari ini. Pertemuan itu, kata dia, berjalan dengan aman dan kondusif. Ni Luh mengungkapkan, pada intinya, masyarakat Bali membuka diri dengan pariwisata. Tapi, ada norma-norma dan aturan yang tetap harus dihormati dan ditaati oleh para turis yang melancong ke Pulau Dewata.

"Intinya kami ini sebagai masyarakat Bali dan kita di Indonesia kan membuka diri dengan pariwisata, akan tetapi tetap harus ada norma-norma dan aturan yang ditaati dan dihormati oleh para turis ini," kata dia.

Sebelumnya, WNA yang diduga berkewarganegaraan Rusia itu mengunggah foto tidak senonoh dengan memelorotkan celananya. Foto tersebut diambil di puncak Gunung Agung. Sontak unggahan tersebut menuai kecaman publik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement