REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI akan menghidupkan festival cross border di Kota Jayapura, Papua pada 2023 dengan menargetkan 2.000 pengunjung. Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Matias Mano di Jayapura, Kamis (23/3/2023), mengatakan festival cross border tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata Sandiaga Uno saat berkunjung ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang berada di Skow, Selasa (21/3/2023).
"Selain festival cross border kegiatan selanjutnya untuk menggairahkan pariwisata Kota Jayapura yakni lomba lari 10 kilometer," katanya.
Menurut Matias, lomba lari 10 kilometer tersebut melibatkan peserta dari warga negara Papua Nugini dan Indonesia yang berada di Kota Jayapura. Jadi nanti lomba itu diatur lari lima kilometer di Indonesia kemudian lima kilometer lagi dilaksanakan di Papua Nugini.
Hal tersebut, kata dia bertujuan untuk menarik pengunjung untuk datang ke daerah perbatasan RI-Papua Nugini di Skow. Dia menjelaskan Kementerian Pariwisata juga berkeinginan menjadikan Jayapura sebagai kota kreatif seperti di Provinsi Maluku yaitu Kota Ambon yang telah menjadi kota musik.
"Itu juga sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan Papua Youth Creative Hub di Kota Jayapura pada Selasa (21/3/2023) yang menginginkan adanya kegiatan Jayapura street carnaval," katanya lagi.
Dia menambahkan Jayapura street carnaval rencananya akan berlangsung pada Juni 2023 yang merupakan bagian dari pada festival Danau Sentani yang dilaksanakan di Kota Jayapura.
"Sehingga ini bisa menjadi arah untuk kami menjadikan Kota Jayapura sebagai kota fashion selain ada beberapa pilihan dari Pemerintah Kota Jayapura yang ingin jika Jayapura juga bisa dijadikan sebagai kota tari," ujarnya lagi.