REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina telah menunjuk duta besar baru untuk Korea Utara. Duta Besar Wang Yajun telah tiba di Pyongyang pada Selasa (28/3/2023), sebagai tanda bahwa kedua negara telah membuka kembali hubungan ekonomi yang sebelumnya terkendala akibat Covid-19.
"Wang Yajun akan membantu dalam pengembangan persahabatan tradisional antara tetangga dekat yang berbagi gunung dan sungai,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Mao Ning.
Cina adalah sumber utama bantuan ekonomi dan dukungan politik Korea Utara. Tetapi interaksi kedua negara telah terganggu oleh pembatasan perjalanan yang diberlakukan dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Dukungan Cina untuk Korea Utara dan Rusia dipandang sebagai tindakan pembangkangan terhadap tatanan dunia liberal yang dipimpin Amerika Serikat. Sementara Cina telah menyetujui sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara atas uji coba nuklirnya.
Cina telah berulang kali meyakinkan dukungan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk mencegah keruntuhannya dan potensi konsekuensi kemanusiaan, militer, dan politik yang mungkin terjadi.
Sebelumnya media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa pemimpin Kim mendesak para ilmuwan nuklirnya untuk meningkatkan produksi bahan senjata untuk membuat bom, guna memperluas jangkauan senjata negara itu. Korea Utara kembali meluncurkan serangkaian rudal dan meningkatkan ancaman untuk menggunakan senjata terhadap musuh Korea Utara.
Uji coba senjata Korea Utara dan latihan militer AS-Korea Selatan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.