REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menjadi pengungsi, siapa yang pernah bermimpi hidup seperti itu. Tetapi demikianlah takdir Ilahi, bisa berupa apa saja menimpa siapa saja.
"Indahnya ajaran Islam, Allah SWT memerintahkan kita saling peduli, berbagi dan penuh kasih kepada sesama. Hal itu pula yang kaum Muslimin amanahkan kepada Laznas BMH, membahagiakan anak-anak warga penyintas gempa bumi di Turki," terang Koordinator Program Ramadhan Laznas BMH di Turkiye, Dhiyauddin, dalam siaran pers, Rabu (29/3/2023).
Dalam rangka memberi kebahagiaan untuk anak-anak yatim di pengungsian itu, Laznas BMH mengajak beberapa dari mereka untuk belanja pakaian lebaran. Maria salah satunya. Ia gadis kecil berumur 7 tahun dan telah kehilangan ayahnya akibat gempa bumi ketika itu.
Saat berbelanja, Maria terlihat sangat bahagia. Meski begitu terkadang tampak sesekali wajah sedih. Mungkin terbayang akan sosok sang ayah yang telah tiada. Maria tersenyum namun ia tak mampu berkata-kata.
"Saya sempat melihat Maria berlinang air mata, meski buliran sedih dan bahagia itu tak sempat jatuh ke pipinya," tutur Dhiyauddin.
Laznas BMH terus hadirkan program kebaikan untuk penyintas gempa bumi di Turki. "Sebagaimana amanat konstitusi kita harus bisa juga berkontribusi untuk kehidupan global," ujarnya.