REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sebuah kecelakaan tunggal yang mengangkut jamaah umroh dilaporkan terjadi di Aqaba Shaar, wilayah Asir selatan, Senin sore (27/3/2023). Berdasarkan data terbaru, korban meninggal akibat kejadian ini naik menjadi 21 orang.
Perdana Menteri (PM) Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya jamaah umroh dalam kecelakaan bus di Kerajaan Arab Saudi itu. Dilansir di Nation, Rabu (29/3/2023), perdana menteri juga menyatakan simpatinya kepada keluarga yang berduka. Ia berdoa untuk pemulihan yang cepat bagi korban yang terluka.
Belasungkawa ini disampaikan berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan oleh PM Office Media Wing, Selasa kemarin. Perdana Menteri Pakistan ini juga memanjatkan doa untuk jiwa-jiwa yang telah meninggal.
Menurut laporan terbaru, Otoritas kesehatan di Asir dilaporkan mulai mengumpulkan sampel DNA dari mayat yang hangus, untuk mengidentifikasi jenazah korban. Semua jenazah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Mahayil Asir.
Jamaah umroh lainnya yang turut menjadi korban luka telah dipindahkan ke sejumlah rumah sakit, seperti Rumah Sakit Pusat Asir, Rumah Sakit Mahayil dan Rumah Sakit Swasta Abha. Gubernur Mahayil Muhammad Al-Qarqah didampingi Direktur Polisi Mahayil Brigjen. Jenderal Mubarak Al-Qahtani, telah mengunjungi korban luka. Kehadirannya juga sekaligus untuk memberi dukungan dan mendoakan kesembuhan mereka.
Sebanyak 21 jamaah dilaporkan tewas dan 29 lainnya luka-luka, saat sebuah bus yang membawa jamaah umroh terbalik dan terbakar di Aqaba Shaar, Senin sore. Kecelakaan itu terjadi di sebuah jalan di Aqaba Shaar, yang menghubungkan kota Abha dengan kegubernuran Mahayil Asir.
Bus penumpang ini kehilangan kendali setelah rem blong dan menabrak jembatan, terbalik dan terbakar. Para korban sedang dalam perjalanan ke Makkah untuk menunaikan umroh.