REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memberikan bantuan kepada para mustahik bertepatan dengan acara penyerahan Zakat Istana yang bertajuk 'Berkah Berzakat: Terima Kasih Muzaki, Terima Kasih Mustahik', di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Bantuan yang diberikan meliputi tiga program, yakni bantuan modal usaha, ZChicken, dan program renovasi Rutilahu. Secara simbolis, bantuan diberikan kepada tiga penerima manfaat, yakni Nuryadi sebagai penerima bantuan ZChicken, Sri Agustini sebagai penerima bantuan modal usaha, dan Ojo yang merupakan penerima bantuan program renovasi Rutilahu.
Ketua BAZNAS RI Prof Dr KH Noor Achmad mengatakan, ketiga program tersebut merupakan program unggulan BAZNAS dalam mengangkat perekonomian masyarakat yang kurang mampu. Melalui program produktif yang digulirkan, diharapkan para mustahik dapat mencapai kemandirian ekonomi, sehingga dapat bertransformasi menjadi muzaki di kemudian hari.
"Alhamdulillah, hari ini kami menyalurkan bantuan kepada para mustahik penerima manfaat. Ini merupakan salah satu upaya BAZNAS dalam mengangkat kehidupan mustahik agar dapat keluar dari garis kemiskinan," kata Noor, dalam keterangan tertulis, Rabu (29/3/2023).
Noor melanjutkan, program ini juga sesuai dengan arahan Presiden RI yang menetapkan target nasional angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2024. Maka, seluruh program penyaluran zakat di Indonesia diarahkan pada pencapaian target tersebut.
"Untuk itu, BAZNAS menetapkan 8 program prioritas nasional yang selaras dengan agenda RPJMN, yaitu Rumah Sehat BAZNAS (RSB), BAZNAS Microfinance, Beasiswa, Z-Chicken, BAZNAS Tanggap Bencana, Santripreneur, Z-Mart, dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu)," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, salah satu penerima manfaat bantuan modal usaha, Sri Agustini Joekanan, adalah seorang pejuang perempuan disabilitas, motivator, enterpreneur, kreator, dan pemrakarsa. Sri telah memfasilitasi ribuan disabilitas di tanah air dengan memberikan bantuan 2.000 kaki/tangan palsu, kursi roda, tongkat, alat bantu dengar, serta alat tuna netra.
Ibu dari 5 anak ini mendedikasikan hidupnya untuk menciptakan kualitas-kualitas SDM disabilitas yang mandiri, religi, tangguh, punya karya dalam menyejahterakan diri, keluarga dan lingkungan. Sri juga telah menginisiasi disabilitas lainnya untuk menjadi donatur berbagi dalam situasi kondisi yang sulit, termasuk siaga dalam membantu korban bencana.
"Terima kasih BAZNAS dan muzaki yang telah membantu kami. Semoga keberkahan menyertai kita semua," ujar Sri.