Rabu 08 Oct 2025 10:16 WIB

Komisi V: Negara tak Boleh Lagi Anaktirikan Pesantren

Selama ini banyak pesantren berdiri swadaya dengan dukungan infrastruktur minim.

Pembersihan puing reruntuhan gedung mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10/2025).
Foto: Dok BNPB
Pembersihan puing reruntuhan gedung mushala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin di Jakarta, Selasa (7/10/2025), menilai negara sudah seharusnya hadir untuk memastikan fasilitas pendidikan di pesantren aman, layak, dan mendukung kegiatan belajar para santri. 

“Negara tidak boleh lagi menganaktirikan pesantren. Selama ini banyak pesantren berdiri dengan swadaya masyarakat, sementara dukungan infrastruktur masih minim. Inilah saatnya negara hadir dan bertanggung jawab,” kata legislator asal Madura tersebut. 

Baca Juga

Dia juga menjelaskan Kementerian Agama saat ini telah memiliki direktorat khusus yang menangani urusan pesantren dan menekankan perlunya sinergi lintas kementerian untuk memperbarui dan memutakhirkan data pesantren secara berkala, agar intervensi kebijakan dapat lebih tepat sasaran.

Syafiuddin menambahkan, Komisi V DPR RI mendukung penuh pelaksanaan arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar untuk mengaudit kondisi infrastruktur pesantren di seluruh Indonesia.

“Langkah Presiden menugaskan Gus Muhaimin untuk mengaudit kondisi infrastruktur pesantren merupakan keputusan yang sangat tepat dan kami di Komisi V DPR RI mendukung sepenuhnya,” ujar dia.

Diketahui Pesiden Prabowo telah menugaskan Menko Muhaimin untuk mengecek dan dan melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi infrastruktur pesantren di seluruh Indonesia.

Keputusan tersebut disampaikan Presiden menyusul insiden ambruknya bangunan mushala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu yang menelan korban jiwa dan menyoroti pentingnya keselamatan serta kelayakan fasilitas pendidikan berbasis keagamaan.

photo
Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKB Syafiuddin - (istimewa)

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement