REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang pengungsi Suriah telah terpilih sebagai wali kota di sebuah kota di barat daya Jerman. Ryyan Alshebl, 29 tahun, tiba di negara itu pada 2015 setelah melarikan diri dari konflik di tanah airnya.
Dia menetap di wilayah Baden-Wurttemberg, tempat dia bekerja selama tujuh tahun di balai kota di Althengstett. Berdiri sebagai kandidat independen dengan program peningkatan platform akses ke layanan digital, dia memenangkan mayoritas langsung dalam pemilihan wali kota di Ostelsheim pada hari Ahad (2/4/2023), dengan mengamankan 55,4 persen suara.
Dia menggambarkan kemenangannya sebagai sesuatu yang sensasional, dan memuji desa tersebut karena telah menjadikan contoh untuk wawasan luas dan kosmopolitanisme untuk seluruh Jerman.
Berasal dari As-Suwayda di Suriah barat daya, Alshebl merupakan pengikut dari minoritas agama Druze dan putra seorang guru sekolah menengah yang juga seorang insinyur pertanian. Ia terpaksa meninggalkan studinya di bidang keuangan dan perbankan karena perang.
Dia adalah pengungsi Suriah pertama yang mengajukan suaka di Jerman antara 2015 dan 2016, beberapa di antaranya setidaknya ada 430 ribu orang diketahui telah terpilih untuk mendapatkan suaka tersebut.
Dia juga di antara hanya 1,2 persen dari wali kota terpilih Jerman yang berasal dari latar belakang imigran, dibandingkan dengan 27 persen dari total populasi negara itu, menurut Mediendienst Integration.
Selain Alshebl, terdapat pula politikus Jerman paling terkenal dengan akar Suriah, Wali kota Frankfurt, Mike Josef, lahir di Qamishli pada tahun 1983, tetapi pindah ke Jerman bersama keluarganya segera setelah itu sebagai pengungsi politik, karena mereka beragama Kristen.