Rabu 05 Apr 2023 21:08 WIB

Rektor Universitas Hamline Minnesota Umumkan Pensiun Dininya Terkait Skandal Lukisan Nabi

Rektor Universitas Hamline sempat mendukung lukisan nabi ditayangkan

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad. Rektor Universitas Hamline sempat mendukung lukisan nabi ditayangkan
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad. Rektor Universitas Hamline sempat mendukung lukisan nabi ditayangkan

REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA – Rektor Universitas Hamline Minnesota mengumumkan dirinya akan pensiun pada 30 Juni 2024. Ia menerima banyak kritik akibat tanggapannya terhadap seorang profesor sejarah seni, yang menunjukkan lukisan Nabi Muhammad SAW kepada para siswanya. 

Pengumuman itu datang lebih dari dua bulan, setelah Fakultas St Paul, Minnesota, universitas itu meminta Rektor Universitas Fayneese Miller segera mengundurkan diri. 

Baca Juga

Pihak fakultas mengatakan mereka tidak lagi percaya pada kemampuannya untuk memimpin universitas. 

Tahun lalu, pihak universitas tidak memperbarui kontrak Erika López Prater, seorang professor tidak tetap yang menunjukkan lukisan Nabi Muhammad abad ke-14 yang berharga di kelas sejarah seni daringnya. Mereka bahkan melangkah lebih jauh, dengan memberi label Prater "Islamofobia" meskipun kemudian menarik kembali deskripsi itu. 

Miller mendukung keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak profesor. Ia mengatakan rasa hormat, kesopanan dan penghargaan terhadap agama dan perbedaan lainnya harus menggantikan kebebasan akademik. 

Dilansir di Religion News, Selasa (4/4/2023), hal itu lantas memicu kecaman dari akademisi. Mereka mengatakan rektor tunduk pada keinginan mahasiswa, sambil menginjak-injak kebebasan akademik dan kewajiban fakultas mengajar mahasiswa tentang isu-isu menantang tanpa rasa takut. 

Miller kemudian membatalkan pernyataan itu. Ia pun mengatakan bahwa kebebasan akademik dan rasa hormat kepada siswa sama-sama penting. 

Meski demikian, badai kritik internasional tetap meletus. López Prater, pada gilirannya, menyampaikan gugatan dengan tuduhan diskriminasi dan penistaan agama. 

Baca juga: Pujian Rakyat Negara Arab untuk Indonesia Terkait Piala Dunia U-20, Terhormat!

Mengakui bahwa pengunduran dirinya adalah momen yang pahit, Miller membela tindakannya dan menyalahkan media karena menciptakan narasi palsu. 

"Universitas Hamline percaya pada kebebasan akademik. Universitas Hamline tidak pernah melanggar kebebasan akademik siapa pun. Kami, bagaimanapun, percaya bahwa ketika kami berada di ruang ini, mereka yang datang kepada kami untuk belajar, untuk dididik, untuk dapat memanfaatkan peluang yang disediakan Universitas Hamline, perlu dihormati," kata dia. 

Fakultas yang menyerukan pemecatan Miller mengatakan mereka menganggap pengunduran diri ini sebagai tanda bahwa universitas akan melangkah maju. 

“Ada sedikit ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di tahun mendatang, tetapi kami berharap tentang masa depan jangka panjang,” kata seorang profesor Hamline yang memimpin departemen agama dan mengajar kelas tentang Islam, Mark Berkson.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement