REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kebocoran dokumen intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkap bahwa Washington memata-matai musuh dan sekutunya. Sejauh ini kebocoran dokumen tersebut tidak banyak ditanggapi oleh negara Eropa dan NATO.
Turki menjadi subjek memo di dalam dokumen yang bocor tersebut. Sejauh ini Turki belum mengeluarkan komentar publik tentang masalah tersebut.
Sementara badan kriptologi nasional Kanada, Communications Security Establishment, pada Senin (10/4/2023) mengatakan, kebocoran dokumen itu sebagai masalah kebijakan. Kanada tidak mengomentari kebocoran dokumen itu, termasuk keterangan dalam dokumen yang menggambarkan pelanggaran jalur pipa Kanada oleh kelompok peretas pro-Rusia.
Kanada adalah anggota jaringan berbagi intelijen Five Eyes, yang juga mencakup Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Selandia Baru. "Kami akan terus bekerja saling bahu membahu dengan Five Eyes," kata juru bicara Keamanan Publik Kanada, Audrey Champoux.