Kamis 13 Apr 2023 13:45 WIB

Pembocor Dokumen Rahasia AS Berusia 20an Tahun dan Penggemar Senjata

Pelaku dikabarkan penggemar senjata dan bekerja di sebuah pangkalan militer.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Itu termasuk dokumen yang merinci penilaian AS atas perang di Ukraina.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Itu termasuk dokumen yang merinci penilaian AS atas perang di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pihak yang diduga membocorkan dokumen rahasia AS adalah seorang pemuda berusia 20an tahun. Ia dikabarkan penggemar senjata dan bekerja di sebuah pangkalan militer.

Laporan tersebut disampaikan Washington Post pada Rabu (12/4/2023), mengutip sesama anggota sebuah grup obrolan online. Akibat kebocoran data intelejen AS secara besar-besaran tersebut, telah mendorong negara Paman Sam ini melakukan penyelidikan keamanan secara nasional.

Baca Juga

"Orang yang diduga sebagai pembocor tersebut membagikan informasi rahasia kepada sebuah grup di platform pesan instan Discord yang beranggotakan sekitar dua lusin pria dan anak laki-laki yang memiliki kecintaan yang sama terhadap senjata, perlengkapan militer, dan Tuhan," kata Washington Post, dilansir dari Reuters, Kamis (13/4/2023).

Orang tersebut menggunakan nama panggilan OG, singkatan dari Original Gangster. Orang tersebut digambarkan oleh salah satu sumber The Washington Post sebagai remaja berusia awal hingga pertengahan 20-an, dan dihormati oleh para anggota kelompok tersebut.

"Dia bugar. Dia kuat. Dia bersenjata. Dia terlatih. Hampir semua hal yang bisa Anda harapkan dari sebuah film gila," kata salah satu anggota grup chat tersebut, yang masih berusia di bawah 18 tahun dan berbicara tanpa menyebut nama.

The Washington Post mendasarkan laporannya pada wawancara dengan dua anggota grup obrolan Discord. Discord mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa mereka sedang bekerja sama dengan penegak hukum. Departemen Pertahanan dan Departemen Kehakiman AS tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Departemen Kehakiman AS membuka penyelidikan kriminal formal minggu lalu setelah masalah ini dirujuk oleh Pentagon. Dokumen rahasia yang bocor ini dianggap sebagai pembocoran informasi rahasia AS yang paling merusak dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga sedang menilai dampak pembocoran itu terhadap hubungan dengan sekutu dan negara-negara lain, termasuk Ukraina

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement