REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis, Ukraina dan negara-negara Baltik, seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania mengungkapkan kekecewaaan pada pernyataan Duta Besar Cina di Prancis. Duta Besar Lu Shaye mempertanyakan kedaulatan negara-negara bekas wilayah Uni Soviet, termasuk Ukraina.
Dalam wawancara dengan stasiun televisi Prancis, Jumat (21/4/2023) lalu Shaye ditanya, menurutnya apakah Crimea bagian dari Ukraina atau tidak. Ia mengatakan secara historis Crimea bagian dari Rusia dan mantan Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev menawarkan wilayah itu ke Ukraina.
"Negara-negara bekas Uni Soviet tidak memiliki status aktual di hukum internasional karena tidak ada kesepakatan internasional untuk mewujudkan status kedaulatan mereka," jawab Shaye.
Pada Ahad (23/4/2023), Prancis merespons pernyataan itu dengan menegaskan "solidaritas penuh" pada semua negara sekutu yang terdampak. Paris mengatakan negara-negara itu meraih kemerdekaan setelah "dijajah selama puluhan tahun."