Kamis 27 Apr 2023 08:20 WIB

Dolar Merosot Karena Data Ekonomi AS Melemah

Ada kekhawatiran baru atas sektor perbankan AS.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS. Dolar AS merosot terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 27/4/2023 pagi WIB), terseret data ekonomi di Amerika Serikat yang lebih lemah, setelah melonjak di sesi sebelumnya dipicu kekhawatiran baru atas sektor perbankan AS dan ekonomi yang merusak sentimen risiko.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS. Dolar AS merosot terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 27/4/2023 pagi WIB), terseret data ekonomi di Amerika Serikat yang lebih lemah, setelah melonjak di sesi sebelumnya dipicu kekhawatiran baru atas sektor perbankan AS dan ekonomi yang merusak sentimen risiko.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar AS merosot terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 27/4/2023 pagi WIB), terseret data ekonomi di Amerika Serikat yang lebih lemah, setelah melonjak di sesi sebelumnya dipicu kekhawatiran baru atas sektor perbankan AS dan ekonomi yang merusak sentimen risiko.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,39 persen menjadi 101,4689 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1038 dolar AS dari 1,0971 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2457 dolar AS dari 1,2406 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Baca Juga

Dolar AS dibeli 133,5200 yen Jepang, lebih rendah dari 133,60 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8906 franc Swiss dari 0,8920 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3646 dolar Kanada dari 1,3643 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,3410 krona Swedia dari 10,3205 krona Swedia.

"Indeks dolar AS berada di bawah tekanan setelah rilis data ekonomi AS, meskipun berhasil pulih dari sesi terendah," kata analis pemasok informasi pasar FX Empire, Vladimir Zernov.