Jumat 28 Apr 2023 16:30 WIB

Drone Tempur Cina Terbang Mengitari Taiwan

Drone Cina terbang dengan rudal di bawah sayapnya melintasi Selat Bashi.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Seorang penjaga keamanan berdiri di dekat patung bendera Partai Komunis China di Museum Partai Komunis China pada 26 Mei 2022 di Beijing. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan mengatakan drone tempur baru Cina yang media Cina sebut bisa membawa senjata berat terbang mengitari Taiwan.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang penjaga keamanan berdiri di dekat patung bendera Partai Komunis China di Museum Partai Komunis China pada 26 Mei 2022 di Beijing. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan mengatakan drone tempur baru Cina yang media Cina sebut bisa membawa senjata berat terbang mengitari Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan mengatakan drone tempur baru Cina yang media Cina sebut bisa membawa senjata berat terbang mengitari Taiwan. Langkah terbaru Beijing meningkatkan ketegangan di kawasan.

Cina yang menganggap Taiwan bagian dari wilayahnya meningkatkan tekanan militer ke pulau itu dalam tiga tahun terakhir. Beijing hendak memaksakan kedaulatannya di pulau yang dikelola dengan demokratis tersebut.

Baca Juga

Pada bulan ini Cina menggelar latihan perang di sekitar Taiwan setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertemu ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy.

Pada Jumat (28/4/2023) Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporan terbaru aktivitas militer Cina di sekitar pulau itu mengatakan dalam 24 jam terakhir 19 pesawat militer Cina masuk ke zona identifikasi pertahanan Taiwan. Salah satunya merupakan drone TB-001.

Berdasarkan peta yang dirilis Kementerian Pertahanan Taiwan, pesawat tanpa awak tersebut terbang melintasi Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dengan Filipina. Kemudian drone itu naik ke timur Taiwan sebelum memutar balik ke arah pantai Cina.

Media Cina menggambarkan TB-001 sebagai "kalajengking berekor dua" dan foto-fotonya menunjukkan pesawat tanpa awak itu terbang dengan rudal di bawah sayapnya. Media Cina mengatakan drone tersebut dapat terbang tinggi di misi jarak jauh.

Angkatan Udara Cina menerbangkannya dalam misi yang disebut "mengitari pulau" bersama pesawat bomber berkemampuan nuklir H-6. Tidak ada yang ditembakan dan pesawat-pesawat Cina itu tidak terbang di ruang udara Taiwan.

Zona identifikasi pertahanan udara atau ADIZ merupakan wilayah yang Taiwan pantai dan awasi agar pasukannya dapat memiliki cukup waktu untuk merespon ancaman. Sejak tahun lalu militer Cina rutin terbang melewati garis tengah Selat Taiwan.

Garis tersebut biasanya menjadi pembatasan tidak resmi antara Taiwan dengan Cina Daratan meski Beijing tidak mengakui garis tersebut. Pemerintah Taiwan menolak klaim kedaulatan Cina dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memastikan masa depan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement