Rabu 03 May 2023 05:27 WIB

Seusai Viral Jalan-Jalan Rusak di Lampung, Dikebut Diperbaiki Jelang Kunjungan Jokowi

Menurut Menteri PUPR, Jokowi pekan ini cek langsung jalan-jalan rusak di Lampung.

Jalan Ruas Rumbia, Lampung, viral pada Februari 2023 lalu. Presiden Jokowi pekan ini akan meninjau langsung jalan-jalan rusak di Lampung. (ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Mursalin Yasland, Dessy Suciati Saputri, Antara

Ruas Jalan Seputih Banyak – Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung, saat ini menjadi pusat perhatian Pemprov Lampung dan pemerintah pusat. Sebelumnya, kerusakan jalan yang usianya sudah satu dekade ini, sempat viral di media sosial.

Baca Juga

Sebuah Tiktoker @miradesianalampung12 menayangkan video durasi 31 detik dan fragmennya terkait jalan rusak di Rumbia. Tiktoker tersebut rela 'berenang' di kubangan air berwarna coklat, yang memberikan pesan bahwa jalan tersebut memang benar-benar rusak parah.

“Saya malas ke Rumbia ini,” kata Mira. “Sekarang sudah bisa bikin waterboom, bisa berenang kita nah,” ujarnya, menambahkan.

Selain itu, terdapat juga Tiktoker yang menampilkan video dengan fragmen singkat di ruas Jalan Rumbia tersebut dengan sindiran halus, yang menyatakan jalan tersebut 'bagus', sehingga dapat menjadi destinasi wisata di Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah untuk memancing, berenang, dan berswafoto.

Kerusakan jalan terjadi, selain kondisi jalan tidak dibangun-bangun, atau tidak diperbaiki, juga diperparah saat hujan turun dalam kondisi jalan rusak, melintas kendaraan sarat muatan, sehingga arus lalu lintas terganggu dan tak sedikit menimbulkan kecelakaan.

Kerusakan jalan provinsi poros Rumbia ini sudah menjadi pemandangan rutin dengan kondisi lubang menganga dan kubangan lumpur. Tak terhitung keluhan keluar dari mulut warga setempat, yang meminta agar bisa menikmati jalan mulus 10 tahun terakhir.

"Sudah 10 tahun ini, tidak ada perbaikan sedikitpun. Bagaimana ini pak gubernur?" kata Ria (38 tahun), warga Rumbia, Lampung Tengah.

Menurut dia, banyak jalan yang diperbaiki, jalan tol yang dibangun, namun akses jalan buat warga di Rumbia, Lampung Tengah, tidak pernah dilirik. Padahal, keberadaan jalan yang mulus, dapat memperlancar ekonomi warga setempat.

Hasan (42 tahun), sopir truk barang kebutuhan pokok, mengatakan jalan poros Rumbia, sudah lama rusaknya. Sepanjang jalan banyak lubang-lubang dan musim hujan berisi air.

"Jadi, kalau tidak hati-hati lewat, truk bisa terguling," ujar Hasan.

Ia berharap jalan poros Rumbia ini ramai dilintasi warga setempat dan luar daerah. Tapi, saat ini jalan poros tersebut tidak terlihat lagi aspal hitam, yang ada hanya lubang-lubang berisi air hujan dan licin. Menurut dia, sudah tidak terhitung lagi motor yang terbalik, atau mobil yang terperosok.

Fenomena banyaknya jalan rusak di Provinsi Lampung sebelumnya menjadi viral setelah diungkit oleh Tiktoker, Bima Yudho, yang juga pelajar WNI di Australia. Bima mengkritik Provinsi Lampung 'Dajjal' sebagai provinsi yang tidak maju-maju.

Presentasi Bima di TikTok mengambil judul “Alasan Lampung Gak Maju-maju”. Dalam video berdurasi 3 menit 28 detik tersebut justru banyak warganet yang yang membelanya.

"Presentasi kali ini tentang alasan kenapa Lampung tidak maju-maju dan malah banyak warganya yg bekerja di luar daerah atau bahkan ke luar negeri," kata Bima dalam tulisan unggahannya, Rabu (12/4/2023).

Dalam pengakuannya, Bima sendiri berasal dari Lampung dan saat ini masih sebagai pelajar di Australia. Bima mengkritik Lampung tidak maju-maju soal infrastruktur (jalan) yang banyak rusak, dan tidak laik untuk jalan.

Menurut dia, dalam satu kilometer jalan rusak, satu kilometer lagi rusak. Selain itu, banyak jalan-jalan di Lampung yang tambal sulam.

Padahal, menurutnya, infrastruktur khususnya jalan paling umum untuk mobilisasi ekonomi. “Tapi, jalan-jalan di Lampung tuh satu kilometer bagus, satu kilometer rusak,” ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement