REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengatakan bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak lagi ikut campur terkait pemilihan presiden (Pilpres). Hal tersebut disampaikan oleh SBY kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar.
"Beliau (SBY) memang sudah menyampaikan 'Cak Imin, saya ini sekarang seorang pelukis, karena untuk hal-hal yang bersifat day to day politics itu saya tidak langsung lagi ikut campur'. Sekarang ada Ketumnya, Mas AHY," ujar Andi di kediaman SBY, Kabupaten Bogor, Rabu (3/5/2023) malam.
"Cuma untuk hal-hal yang bersifat menentukan arah bangsa ini ke mana, tentu saja sebagai negarawan, sebagai mantan presiden, sekali-sekali perlu lah untuk ikut bicara. Mudah-mudahan apa namanya bisa memberikan arah yang lebih baik," katanya melanjutkan.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pihak yang lebih sering berdiskusi dengan Muhaimin dalam pertemuan tersebut. Termasuk membicarakan perkembangan wacana pembentukan koalisi besar.
"Pak SBY lebih memberikan pengantar tentang high politics, setelah itu diserahkan ke Mas AHY untuk bicara lebih detail. Tentang terutama situasi politik mutakhir, koalisi-koalisi yang terbentuk, capres-cawapres, dan sebagainya," ujar Andi.
Partai Demokrat juga menanyakan perkembangan koalisi usai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Termasuk perkembangan koalisi antara PKB dengan Partai Gerindra.
"Lalu ya Mas Muhaimin, Cak Imin menjelaskan juga bagaimana posisinya dan pandangannya dalam konstelasi politik sekarang. Lalu bertukar pikiranlah kira-kira begitu," ujar Andi.
Di samping itu, ia menegaskan bahwa Partai Demokrat solid di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal capres. Komitmen tersebut tak goyah setelah partainya dikunjungi oleh Partai Golkar dan PKB.
"Kalau goyah tidak, jelas solid, tetapi silaturahim dengan partai-partai lain kan tetap harus jalan, apalagi suasana Lebaran. Cak Imin ini juga dulu bersama-sama, PKB bersama kita dulu, 10 tahun dalam pemerintahan Pak SBY. Cak Imin juga mantan menterinya Pak SBY," ujar Andi.
Komitmen Partai Demokrat di Koalisi Perubahan, bukan berarti menutup ruang komunikasi dengan partai politik lain. Khususnya, dengan Partai Golkar dan PKB yang menjadi bagian dari pemerintahan Presiden SBY pada periode 2004-2014.
"Kita tetap membuka diri untuk berkomunikasi. Tadi Pak SBY memberikan contoh misalnya begini, tim Lavani waktu Proliga bersaing dengan tim dari Bhayangkara, tim dari Samator, BNI, dan sebagainya. Tapi walaupun bersaing begitu, waktu (tetap) terbentuk timnas Sea Games," ujar Andi.