REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Paling sedikit sepuluh orang tewas dan 15 lainnya terluka setelah seorang pria memberondongkan senapan di sejumlah lokasi di Serbia.
Media setempat melaporkan seorang pria berusia 21 tahun yang diidentifikasi polisi sebagai Uros Blazic, melepaskan tembakan acak dari dalam mobil dengan senjata otomatis hingga menewaskan seorang polisi dan saudarinya serta enam orang lain, yang kemudian meninggal akibat luka yang dideritanya.
Dua orang lain juga meninggal dunia. Setidaknya 25 orang tertembak, termasuk wanita dan anak-anak.
Blazic adalah putra seorang anggota militer Serbia. Penembakan itu awalnya terjadi di kota Mladenovac yang berada 42 kilometer dari selatan ibukota Beograd. Penembakan ini dipicu cekcok di halaman sekolah yang berlanjut sampai dua desa berdampingan.
Surat perintah penangkapan Blazic sudah dikeluarkan. Kementerian Dalam Negeri Serbia mengumumkan razia telah diluncurkan setelah penyerang melarikan diri. Semua patroli keamanan pun telah dikirimkan ke Mladenovac dan Mali Pozarevac.
Polisi dalam jumlah besar yang lengkap dengan pakaian anti peluru dan helm menutup jalan-jalan, sementara helikopter terbang di atas desa-desa.
Pasukan khusus melarang orang mendekati kedua desa yang menjadi lokasi penembakan karena pembunuh diduga bersembunyi di Desa Sepsin.
Tidak ada informasi resmi mengenai apakah si tersangkasudah terkepung atau ditembak polisi. Ambulans dan tim polisi sudah berada di lokasi kejadian.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Danica Grujicic dan Direktur Badan Informasi Keamanan Aleksandar Vulin tiba di pusat darurat di mana para korban terluka dirawat.
Insiden terbaru ini terjadi sehari setelah penembakan di sebuah sekolah. Delapan siswa dan seorang penjaga keamanan tewas ketika seorang remaja pria menembaki sebuah sekolah di Beograd.
Enam siswa lainnya dan seorang guru wanita terluka dalam insiden yang terjadi di Sekolah Dasar Vladislav Ribnikar pada pukul 8.40 pagi waktu setempat (13.40 WIB) itu.
Tersangka yang masih berusia 14 tahun diketahui dalam hanya inisial KK itu telah ditangkap, kata Kementerian Dalam Negeri.