REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta pengurus taekwondo Kota Solo agar dikaji ulang usai kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelatih kepada anak didik beberapa waktu lalu. "Nanti biar berproses lagi lah. Intinya dengan adanya ketua pengkot baru, masih banyak orang tua yang tidak terima," katanya di Solo, Selasa.
Terkait hal itu, ia mengaku sudah bertemu dengan sejumlah korban pelecehan seksual dan orang tua masing-masing. "Banyak testimoni negatif tentang ketua pengkot yang baru dan dia punya kedekatan dengan tersangka. Tapi urusan saya kembalikan ke pak kapolres," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, apa yang disampaikan oleh orang tua belum dapat dipastikan kebenarannya. "Untuk urusan hukum saya kembalikan ke polres, ya masih ada asas praduga tak bersalah, saya nggak mau nuduh-nuduh. Tapi ini bukan masalah aturan, ADRT, ini masalah hati ya. Harusnya dojang kayak SKB yang tempatnya Doni (tersangka pelecehan seksual, Red.) itu sudah tidak beroperasi lagi. Apalagi orang lama di dalamnya harusnya jangan terlibat lagi," katanya.
Terkait hal itu, ia sudah meminta pada KONI Surakarta untuk mengambil langkah terkait hal itu. "Ketuanya baru, saya tidak setuju kalau ketuanya itu. Biar diurus KONI dan lainnya," katanya.
Sebelumnya, hasil musyawarah kota (Muskot) Taekwondo Solo beberapa waktu lalu memunculkan Brilian Noctiluca sebagai Ketua Pengkot Taekwondo Solo secara aklamasi.