REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak cerita miring dari pelaksanaan SEA Games 2023 Kamboja. Fasilitas pertandingan yang jauh dari kata layak untuk event internasional serta kejanggalan-kejanggalan penentuan juara adalah cerita yang banyak muncul di media.
Keberhasilan Kamboja yang tiba-tiba melesat tinggi di puncak klasemen perolehan medali banyak yang dipertanyakan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menegaskan, keikutsertaan Indonesia di ajang SEA Games memang hanya sebatas menjaga solidaritas antara negara-negara Asia Tenggara (ASEAN). Secara target prestasi, Indonesia lebih fokus di ajang Asian Games dan Olimpiade.
“Karena menurut saya, juga secara dari teknikal penyelenggaraan Asia Games Olimpic lebih rigit dan lebih profesional. Jadi, memang keikutsertaan Indonesia di SEA Games mengedepankan solidaritas negara-negara di ASEAN,” ujar Dito di gedung Kemenpora, Jumat (12/5/2023).
Dito memandang setiap tuan rumah di SEA Games memiliki perlakuan khusus termasuk dalam menentukan cabang olahraga yang dipertandingkan. Hal tersebut, sambung dia, harus diterima oleh semua peserta.
Dito turut memberikan komentar tentang fasilitas tempat pertandingan SEA Games yang jauh dari kata sempurna. Ia memaklumi hal tersebut karena bagi negara yang masih ingin berkembang memang masih banyak yang harus dievaluasi.
Dalam kesempatan tersebut, Dito juga bicara tentang peluang Indonesia mencapai target medali di SEA Games kali ini. Ia yakin dengan beberapa cabang olahraga yang masih akan dipertandingkan, target 60 emas masih bisa dicapai.
“Jadi, kita masih perjuangan panjang. Kita tetap optimistis dan berdoa,” kata Dito menjelaskan.