REPUBLIKA.CO.ID, NIIGATA -- Ekosistem perbankan saat ini dan tekanan pada pendapatan beberapa bank regional Amerika Serikat (AS) dapat menyebabkan beberapa konsentrasi. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengungkapkan regulator kemungkinan akan terbuka untuk merger bank AS.
Yellen mengatakan kepada Reuters, Sabtu (13/5/2023), bahwa dia tidak melihat bukti tekanan pada bank komunitas yang lebih kecil yang memiliki persentase simpanan yang diasuransikan yang besar. Yellen mengungkapkan keyakinannya hampir semua bank memiliki akses ke likuiditas yang cukup untuk mencegah keluarnya simpanan tak terduga dari deposan yang tidak diasuransikan.
Hanya saja, Yellen mengatakan tingkat konsolidasi tertentu di sektor perbankan regional dan menengah dapat terjadi. “Ini mungkin lingkungan di mana kita akan melihat lebih banyak merger dan itu adalah sesuatu yang menurut saya akan terbuka bagi regulator, jika itu terjadi," kata Yellen.
Yellen berusaha meyakinkan mitra G7 pada pekan ini bahwa sistem keuangan AS stabil. Yellen mengatakan Amerika Serikat telah mengambil tindakan untuk memperkuat kepercayaan pada sistem perbankannya setelah kegagalan tiga bank regional sejak pertengahan Maret.
Saham pemberi pinjaman regional utama AS lebih tidak stabil dalam beberapa pekan terakhir. Sementara itu, investor masih waspada terhadap stabilitas bank menengah.
Indeks Perbankan Regional KBW turun hampir 14 persen sepanjang bulan ini atau naik 0,39 persen pada Jumat (12/5/2023). Sementara PacWest Bancorp kehilangan 23 persen pada Kamis (11/5/2023) setelah melaporkan penurunan simpanan atau turun lebih lanjut tiga persen.
Yellen mencatat bahwa tekanan pada saham bank dapat meresahkan deposan yang tidak diasuransikan. "Dinamika yang disayangkan adalah saham bank berada di bawah tekanan dan hal itu dapat memicu kekhawatiran di antara para deposan yang tidak diasuransikan meskipun bank tersebut memiliki modal dan likuiditas yang memadai,” jelas Yellen.