Senin 15 May 2023 21:06 WIB

Inggris Janjikan Lebih Banyak Kirim Senjata ke Ukraina

Inggris telah menjadi salah satu sekutu militer utama Ukraina

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Perdana Menteri Inggris No.10 Downing Street menunjukkan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (kiri) menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Chequers, rumah pedesaan Perdana Menteri di Buckinghamshire, Inggris, 15 Mei 2023. Zelensky adalah di Inggris untuk membahas dukungan mendesak untuk Ukraina.
Foto: EPA-EFE/SIMON DAWSON/NO 10 DOWNING STREET HAN
Foto selebaran yang disediakan oleh Kantor Perdana Menteri Inggris No.10 Downing Street menunjukkan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak (kiri) menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Chequers, rumah pedesaan Perdana Menteri di Buckinghamshire, Inggris, 15 Mei 2023. Zelensky adalah di Inggris untuk membahas dukungan mendesak untuk Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berada di Inggris pada Senin (15/5/2023). Kehadirannya di Inggris ini dalam rangka lawatannya ke Eropa untuk menagih janji negara-negara sekutu setia Kiev yang akan memberikan ratusan rudal dan pesawat tak berawak untuk Ukraina. Janji pemberian suplai senjata tersebut sebagai upaya untuk mengubah kemenangan perang bagi Ukraina.

Zelenskyy mendarat dengan helikopter di Chequers, tempat peristirahatan resmi pemimpin Inggris, dan disambut oleh Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dengan jabat tangan dan pelukan. Ini adalah kunjungan kedua Zelenskyy ke Inggris sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Baca Juga

Zelenskyy berterima kasih kepada Inggris atas dukungannya selama ini dan mengatakan bahwa perang ini merupakan masalah keamanan bukan hanya untuk Ukraina, tetapi juga bagi seluruh Eropa. "Kepemimpinan Anda, keberanian dan ketabahan negara Anda merupakan inspirasi bagi kita semua," kata Sunak kepada Zelenskyy.

Ini adalah negara Eropa keempat yang dikunjungi Zelenskky dalam beberapa hari terakhir. Dia mencari lebih banyak bantuan saat Ukraina mempersiapkan serangan musim semi yang telah lama diantisipasi untuk merebut kembali wilayah yang telah diduduki Rusia.

Kremlin mengatakan bahwa pihaknya menanggapi janji London untuk memasok lebih banyak senjata kepada Ukraina dengan sangat negatif. Tetapi, pada saat yang sama, Moskow percaya bahwa pasokan tersebut tidak akan secara drastis mengubah arah perang, kata juru bicara Dmitry Peskov pada Senin.

"Inggris bercita-cita untuk menjadi yang terdepan di antara negara-negara yang terus memasok senjata ke Ukraina," kata Peskov. 

"Kami ulangi sekali lagi, hal ini tidak dapat memberikan pengaruh yang drastis dan mendasar terhadap jalannya operasi militer khusus (di Ukraina). Namun, yang pasti, hal itu mengarah pada kehancuran lebih lanjut, tindakan lebih lanjut. ... Hal ini membuat keseluruhan cerita tentang Ukraina menjadi lebih rumit."

PM Sunak menanggapi dengan menjanjikan dukungan jangka panjang Inggris untuk Ukraina. Pemimpin Ukraina melakukan kunjungan mendadak ke Paris pada hari Ahad malam untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Setelah sebelumnya ia melakukan perjalanan ke Jerman dan Italia, di mana ia bertemu dengan para pemimpin negara-negara tersebut dan Paus Fransiskus.

Inggris telah menjadi salah satu sekutu militer utama Ukraina, mengirimkan rudal jarak pendek Kiev dan tank Challenger serta melatih 15 ribu tentara Ukraina di tanah Inggris. Ahad lalu, Inggris mengumumkan telah mengirimkan rudal jelajah Storm Shadow kepada Ukraina, yang memiliki jangkauan lebih dari 250 kilometer (150 mil) - pengiriman pertama yang diketahui sebagai persenjataan yang telah lama dicari oleh Kiev dari para sekutunya.

Kantor PM Sunak mengatakan bahwa pada Senin, Inggris akan mengonfirmasi bahwa mereka memberi Ukraina ratusan rudal pertahanan udara, serta "pesawat tak berawak penyerang jarak jauh" dengan jangkauan lebih dari 200 kilometer (120 mil).

"Ini adalah momen krusial dalam perlawanan Ukraina terhadap perang agresi yang mengerikan yang tidak mereka pilih atau provokasi," kata Sunak.

"Mereka membutuhkan dukungan berkelanjutan dari komunitas internasional untuk bertahan dari rentetan serangan tanpa henti dan tanpa pandang bulu yang telah menjadi kenyataan sehari-hari mereka selama lebih dari satu tahun.

"Kita tidak boleh mengecewakan mereka," tambahnya.

Sunak juga akan mendorong para sekutu untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada Ukraina dalam pertemuan para pemimpin Kelompok Tujuh di Jepang akhir minggu ini, kata Downing Street.

Ketika Zelenskyy mengunjungi ibu kota negara-negara Eropa, Rusia meningkatkan serangan di seluruh Ukraina dengan pesawat tak berawak dan rudal selama akhir pekan.

Pada Ahad, Rusia menembaki dua kota di wilayah perbatasan utara Sumy, administrasi militer wilayah tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan di saluran Telegram resminya. Dikatakan bahwa terjadi 109 ledakan yang tercatat.

Kantor Zelenskyy mengatakan pada Senin bahwa ledakan tersebut telah menewaskan sembilan warga sipil dan melukai 19 orang dalam satu hari terakhir. Enam dari korban tewas berada di wilayah Kherson. Dua warga sipil tewas di Chuhuiv di wilayah Kharkiv dan satu orang di Prymorsk, yang terletak di pesisir Laut Azov, sekitar 12 mil (20 kilometer) dari Berdyansk yang diduduki Rusia.

Kantor kepresidenan juga melaporkan bahwa Marhanets, yang terletak di seberang sungai dari pabrik nuklir Zaporizhzhia, ditembaki.

Zelenskyy dan Macron bertemu selama sekitar tiga jam pada Ahad di Istana Elysee kepresidenan Prancis--sebuah pertemuan yang dirahasiakan hingga tak lama sebelum kedatangan pemimpin Ukraina itu di Paris.

Kantor kepresidenan Macron mengatakan bahwa Prancis akan memasok puluhan tank ringan dan kendaraan lapis baja dalam beberapa pekan ke depan tanpa memberikan jumlah spesifik. Juga dijanjikan akan ada lebih banyak sistem pertahanan udara, tetapi sekali lagi perinciannya tidak diumumkan kepada publik.

Lebih banyak tentara Ukraina juga akan dibuat siap tempur, di mana Prancis akan melatih sekitar 2.000 tentara Ukraina di Prancis tahun ini. Dan hampir 4.000 lainnya di Polandia sebagai bagian dari upaya Eropa yang lebih luas, kata kantor Macron.

Prancis telah memasok Ukraina dengan berbagai persenjataan, termasuk sistem pertahanan udara, tank ringan, howitzer, serta senjata dan peralatan lainnya dan bahan bakar.

Prancis telah mengirim sebuah pesawat untuk menjemput Zelenskyy di Jerman, di mana ia bertemu dengan Kanselir Olaf Scholz pada Ahad dan membahas rencana serangan balasan negaranya.

Ini adalah kunjungan pertamanya ke Berlin sejak dimulainya invasi dan dilakukan sehari setelah Pemerintah Jerman mengumumkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina senilai lebih dari 2,7 miliar euro (3 miliar dolar AS), termasuk tank, sistem anti-pesawat terbang, dan amunisi.

Setelah awalnya ragu-ragu untuk memberikan senjata mematikan kepada Ukraina, Jerman telah menjadi salah satu pemasok senjata terbesar untuk Ukraina, termasuk tank tempur Leopard 1 dan 2, dan sistem pertahanan udara IRIS-T SLM yang canggih. Perangkat keras modern dari Barat dianggap sangat penting jika Ukraina ingin berhasil dalam serangan balasan yang direncanakan.

Di Kota Aachen, Jerman barat, Zelenskyy juga menerima penghargaan bergengsi International Charlemagne Prize yang dianugerahkan kepadanya dan rakyat Ukraina. Pada hari Sabtu, ia bertemu dengan Paus Fransiskus dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni di Roma.

Dalam perjalanan ke Eropa, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina akan berusaha untuk membebaskan daerah-daerah yang diduduki Rusia di dalam perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional, dan tidak akan menyerang wilayah Rusia.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement