Ahad 21 May 2023 22:13 WIB

AS Umumkan Paket Bantuan Militer Baru untuk Ukraina Senilai Rp 5,6 Triliun

Paket bantuan militer meliputi amunisi, artileri, hingga kendaraan lapis baja.

Red: Nora Azizah
Pencari ranjau Ukraina meledakkan ranjau anti-tank dan bahan peledak lainnya yang ditemukan di dekat kota Bucha, pada jarak militer di luar Kyiv (Kiev), Ukraina.
Foto: EPA-EFE/SERGEY DOLZHENKO
Pencari ranjau Ukraina meledakkan ranjau anti-tank dan bahan peledak lainnya yang ditemukan di dekat kota Bucha, pada jarak militer di luar Kyiv (Kiev), Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan paket terbaru bantuan militer senilai 375 juta dolar AS (sekitar Rp5,60 triliun) untuk Ukraina. Dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Biden mengatakan bahwa paket bantuan tersebut mencakup amunisi, artileri, kendaraan lapis baja, dan pelatihan pilot Ukraina.

"Bersama seluruh negara anggota G7, kami mendukung Ukraina. Dan saya berjanji, kami tidak akan kemana-mana," kata Biden, dalam transkrip resmi yang dimuat situs web Gedung Putih, dikutip Ahad (21/5/2023).

Baca Juga

G7 adalah kelompok tujuh negara dan kawasan dengan ekonomi terbesar di dunia yang beranggotakan AS, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, Kanada, dan Uni Eropa. Biden juga mengumumkan beberapa upaya bersama AS dengan para sekutu dan mitranya dalam pelatihan pilot-pilot Ukraina untuk mengoperasikan pesawat tempur generasi keempat seperti F-16.

Zelenskyy selama berbulan-bulan menyerukan kepada sekutunya di Barat untuk memasok jet tempur canggih guna mendukung pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia. Namun, Ukraina belum mendapat komitmen untuk mendapatkan jet tempur F-16.

Dalam pertemuan itu, Biden dan Zelenskyy juga membahas upaya berkelanjutan untuk lebih memperkuat pertahanan udara Ukraina saat Rusia terus melancarkan serangan rudal dan drone di kota-kota Ukraina. Selain itu, Presiden Biden menekankan dukungan AS dan negara-negara G7 lainnya untuk rekonstruksi Ukraina, termasuk upaya membangun kembali infrastruktur energi di negara itu.

"Amerika Serikat akan terus membantu Ukraina untuk melawan, memulihkan diri, dan membangun kembali (negaranya). Dan kami juga mendukung upaya Anda mencapai perdamaian yang adil, kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, sesuatu yang tidak dapat dinegosiasikan dan harus tercapai," ujar Biden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement