Selasa 23 May 2023 12:52 WIB

Cina Sambut Semangat Rekonsiliasi Dunia Arab

Cina berperan dalam memediasi Arab Saudi dan Iran untuk mencapai rekonsiliasi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, negaranya tak pernah menganggap Arab Saudi sebagai musuh. Hal itu diungkapkan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif
Foto: AP
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan, negaranya tak pernah menganggap Arab Saudi sebagai musuh. Hal itu diungkapkan dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Cina menyambut semangat rekonsiliasi yang kini sedang bertiup di dunia Arab. Beijing menyatakan siap mendukung dan mempererat kerja sama dengan negara-negara di kawasan tersebut.

“Kami senang melihat bahwa untuk beberapa waktu, angin musim semi rekonsiliasi telah bertiup di seluruh dunia Arab,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Mao Ning dalam pengarahan pers, Senin (22/5/2023), dikutip laman resmi Kemenlu Cina.

Baca Juga

Terkait hal itu, Mao menyinggung tentang partisipasi perdana Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam 12 tahun di KTT Liga Arab yang digelar 19 Mei 2023 lalu. Liga Arab diketahui telah setuju untuk merangkul kembali Damaskus sebagai anggota. Keanggotaan Suriah di organisasi tersebut ditangguhkan sejak konflik sipil berkecamuk di negaranya pada 2011.

“Cina mengucapkan selamat atas reuni keluarga besar negara-negara Arab dengan Presiden Bashar al-Assad menghadiri sesi tersebut. Kembalinya Suriah ke Liga Arab sepenuhnya menunjukkan bahwa peningkatan solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara Arab melalui dialog dan konsultasi adalah yang dicita-citakan serta mewakili tren zaman,” ucap Mao Ning.

Dia menekankan, Cina selalu mendukung negara-negara Arab dalam memperkuat otonomi strategis. Beijing pun mendorong dunia Arab memainkan peran lebih besar dalam urusan regional dan internasional. “Cina siap bekerja sama dengan pihak Arab untuk mewujudkan hasil China-Arab States Summit yang pertama, melepaskan ketangguhan dan vitalitas yang kuat dari hubungan Cina-Arab serta memainkan peran positif dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan kawasan,” katanya.

Pada Maret lalu, Cina berperan dalam memediasi Arab Saudi dan Iran untuk mencapai kesepakatan rekonsiliasi. Riyadh dan Teheran telah dipandang sebagai dua aktor utama isu geopolitik di Timur Tengah. Pada 6 April 2023 lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian bertemu dengan Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan di Beijing. Itu merupakan pertemuan perdana mereka sejak Saudi-Iran sepakat melakukan rekonsiliasi.

Selain membahas tentang langkah lanjutan yang bakal diambil kedua negara setelah melakukan rekonsiliasi, dalam pertemuan itu Amirabdollahian dan Pangeran Faisal turut menyampaikan terima kasih pada Cina. “Menyatakan terima kasih dan penghargaan kepada pihak Cina yang telah menjadi tuan rumah pertemuan ini,” kata Pangeran Faisal dan Amirabdollahian dalam pernyataan bersamanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement