REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengimbau jamaah calon haji (calhaj) tidak membawa beras dari rumah untuk persediaan makanan selama menunaikan ibadah di Arab Saudi. Pasalnya makanan untuk jamaah selama ibadah haji telah disediakan.
"Jamaah calon haji tidak boleh membawa beras karena tahun ini tidak ada lagi seperti dulu harus bawa beras, tidak ada masak, karena semuanya sudah tersedia dengan baik," kata Kepala Kakanwil Kemenag NTBZamroni Azis di Mataram, Jumat. (26/5/2023)
Dia mengatakan, telah menginstruksikan seluruh petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang mengawal jamaah calon haji NTB untuk mempertegas sosialisasi agar jamah tidak membawa beras dari rumah saat ke Tanah Suci. "Jadi baik di Madinah dan Makkah itu semua sudah tersedia. Makanya, harapan kami masyarakat tidak perlu sibuk-sibuk membawa barang untuk di makan karena sudah tersedia," ujarnya.
Zamroni menegaskan, pemerintah pusat melalui Kemenag sudah memesan katering untuk makanan dan minum di Arab Saudi dengan menu Indonesia. Oleh karena itu para jamaah tidak perlu mengkhawatirkan kebutuhan makanan selama ibadah haji.
Ia mengatakan, setiap jamaah calon haji dibatasi membawa barang bawaan maksimal 20 kilogram dengan rincian koper yang masuk bagasi maksimal 15 kilogram dan tas yang disimpan di kabin beratnya lima kilogram. "Kalau produk UMKM kita kembalikan kepada para jamaah, dibawa sebagai bagian promosi kita di Arab Saudi. Tetapi perlu diingat juga jangan banyak, karena akan mengurangi bawaan lantaran dibatasi," ujar Zamroni Azis.
Selain soal barang bawaan, ia juga mengingatkan jamaah calon haji agar memperhatikan kondisi cuaca Arab Saudi yang jauh lebih panas ketimbang di Indonesia. Untuk itu, ia mengimbau jamaah calon haji tidak memaksakan diri dalam beraktivitas, termasuk saat melaksanakan ibadah sunnah. Pasalnya, jamaah harus menjaga kondisi tubuh tetap prima ibadah haji tiba hingga kembali ke Indonesia.
"Informasi cuaca di Arab Saudi bisa sampai 50 derajat Celsius sekarang ini. Jadi ini juga menjadi catatan bagi petugas untuk bisa memberikan informasi bagaimana menjaga kesehatan jamaah. Kita titipkan betul agar semua jamaah calon haji lancar melaksanakan ibadah haji," katanya.
Embarkasi Lombok terdiri atas 12 kloter. Untuk kloter pertama masuk asrama haji pada 6 Juni dan berangkat pada 7 Juni dan kloter 12 berangkat 21 Juni 2023. Sedangkan kembali ke Indonesia untuk kloter pertama pada 19 Juli dan kloter 12 kembali pada 2 Agustus 2023.