Sabtu 27 May 2023 14:33 WIB

Pentagon Tingkatkan Pemeriksaan Keamanan Menyusul Kebocoran Dokumen Rahasia

PFPA melakukan pemeriksaan rutin pada karyawan yang masuk atau keluar dari Pentagon

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Pentagon pun telah meningkatkan pemeriksaan keamanannya
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Pentagon di Arlington, Virginia, AS, (12/042023). Dokumen militer rahasia yang bocor secara online menimbulkan risiko yang sangat serius bagi keamanan nasional, menurut pejabat Pentagon. Pentagon pun telah meningkatkan pemeriksaan keamanannya

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon telah meningkatkan pemeriksaan keamanannya menyusul kebocoran dokumen rahasia yang diduga dilakukan oleh anggota Massachusetts Air National Guard. Dokumen rahasia yang bocor itu mengungkap informasi sensitif.

Pentagon Force Protection Agency (PFPA) melakukan pemeriksaan rutin terhadap karyawan yang masuk atau keluar dari Pentagon. Tetapi jumlah dan frekuensi pemeriksaan ini meningkat setelah Menteri Pertahanan Lloyd Austin memerintahkan peninjauan prosedur seputar penanganan bahan sensitif dan materi rahasia bulan lalu.

Baca Juga

"Badan Perlindungan Pasukan Pentagon secara rutin menyaring karyawan yang masuk dan keluar dari Pentagon untuk barang-barang terlarang, dan  memastikan informasi rahasia dilindungi dan ditangani sesuai dengan persyaratan keamanan saat ini," kata juru bicara Pentagon Sue Gough dalam sebuah pernyataan, dilaporkan CNN, Jumat (26/5/2023).

“PFPA telah meningkatkan pemeriksaan dan langkah-langkah keamanan ini sebagai tanggapan atas peninjauan langsung prosedur keamanan informasi yang diarahkan oleh Menteri Pertahanan Austin pada 17 April 2023," kata Gough menambahkan.

Dalam memo pada bulan lalu, Austin mengatakan, penting untuk memeriksa dengan cermat kepatuhan terhadap, semua kebijakan dan prosedur keamanan.  Austin juga mengarahkan wakil menteri pertahanan untuk intelijen dan keamanan bekerja sama dengan kepala informasi departemen dan direktur administrasi dan manajemen untuk melakukan tinjauan 45 hari terhadap program, kebijakan, dan prosedur keamanan Departemen Pertahanan.  Tinjauan itu harus diselesaikan dalam beberapa hari mendatang.

Tinjauan tersebut dilakukan setelah kebocoran dokumen rahasia oleh seorang anggota Massachusetts Air National Guard, Jack Teixeira, yang memiliki akses ke informasi sangat sensitif. Dia dituduh mengunggah kumpulan dokumen rahasia tersebut.

Teixeira ditangkap pada April setelah diduga mengunggah informasi rahasia di platform media sosial, Discord, yang populer di kalangan gamer.  Dia didakwa berdasarkan Undang-Undang Spionase dengan penghapusan tanpa izin atas informasi rahasia dan materi pertahanan, serta transmisi tanpa izin atas informasi pertahanan nasional.

Seorang hakim memutuskan bahwa Teixeira tetap berada di balik jeruji sampai persidangannya. Teixeira belum memasukkan pembelaan resmi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement