Ahad 28 May 2023 13:10 WIB

Selebgram Tasyi Dapat Kain Kiswah Makam Rasulullah, Warganet: Memang Boleh Simpan?

Tasyi mendapatkan kain kiswah makam Rasulullah sebagai kado dari suaminya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Pengunjung melihat kiswah makam Rasulullah SAW saat Pameran Artefak Islamic Fair di Masjid At-Thohir, Depok, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023). Seperti kiswah Kabah, Kiswah makam Rasullullah juga dapat dimiliki umat Islam.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung melihat kiswah makam Rasulullah SAW saat Pameran Artefak Islamic Fair di Masjid At-Thohir, Depok, Jawa Barat, Jumat (10/3/2023). Seperti kiswah Kabah, Kiswah makam Rasullullah juga dapat dimiliki umat Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebgram Tasyi Athashiya berulang tahun ke-31 pada 25 Mei 2023. Saat itu, dia mendapat banyak hadiah.

Dari sekian banyak kado yang diterimanya, ada satu yang membuat Tasyi menangis. Ia terharu ketika mendapatkan kado dari sang suami,

Baca Juga

Sheikh Zaki Alatas, berupa kain kiswah makam Nabi Muhammad SAW.

"Dan dari semua, ini kado yang bikin aku nangis, dari suamiku. Masya Allah," kata Tasyi dalam story Instagram-nya.

Dalam unggahan Tasyi memang terlihat keterangan sertifikat kain. Tertulis bahwa kain tersebut berasal dari Al Madinah Al Munawwarah. Kain yang memiliki ukuran 550x150 cm disebut telah menghiasi kota suci selama 15 tahun.

Unggahan Tasyi membuat warganet bertanya-tanya, bolehkan Muslim menyimpan kain kiswah makam Rasulullah atau Ka’bah? Sebagian dari mereka khawatir itu menjadi bentuk pengkultusan terhadap Nabi Muhammad SAW.

Asal usul

Kain kiswah memang diproduksi di Arab Saudi. Sejak tahun 1938, kiswah diproduksi di sebuah pabrik yang terletak di pinggir kota Makkah. Suasana pabrik kiswah tidak berbeda dengan pabrik atau sentra pertenunan pada umumnya.

Dikutip dari laman Kementerian Agama, Ahad (28/5/2023), ada banyak pekerja yang bekerja di sana. Ini menandakan bahwa kiswah merupakan karya massal.

Pabrik ini setiap tahunnya menghasilkan empat potong kain per tahun, Satu set kelambu ditujukan untuk makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi Madinah, satu set kelambu al-burku (kiswah bagian dalam yang juga berbahan sutera), dan dua set kiswah hitam bagian luar.

Bbicara soal kiswah, penceramah Habib Ahmad Al Habsyi mengatakan pentingnya untuk mengoleksi sesuatu yang sekiranya menjadi asbab agar makin dekat dengan Allah SWT dan mencintai Rasul-Nya. Ia menyebut itu menjadi sebuah keseharusan.

Habib Habib Ahmad Al Habsyi menjelaskan Khalifah Umar bin Khattab selalu mengganti kain kiswah penutup Ka’bah dengan rutin.

"Umar, ketika dia menjadi khalifah, dia mengganti kain kiswah penutup Ka’bah, dipotong dan dibagikan kepada seluruh yang menunaikan haji dari seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa kiswah itu akan mendatangkan kebajikan, kemaslahatan, dan keberkahan ketika ditaruh di rumah," kata Habib Habib Ahmad Al Habsyi dalam video yang diunggah di saluran Youtube Ahmad Riyadh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement