REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto berharap polisi segera mengusut ujaran kebencian terhadapnya yang ditulis di running text. Sebelumnya Tri Adhianto menerima ujaran kebencian di running text Asrsma Haji Jakarta-Bekasi dan RSUD Bantargebang.
"Secara pribadi dan kedinasan saya berharap hal-hal yang tidak dibenarkan secara ketentuan, bisa dilakukan pengusutan secara tuntas," kata Tri Adhianto, Ahad (28/5/2023).
Tri memastikan ujaran kebencian di running text embarkasi Jakarta Bekasi dan RSUD Bantargebang telah dilaporkan ke pihak polisi. Meski demkian dia tidak menyebutkan kapan dan siapa yang melaporkannya kasus ini.
"Hari ini sudah berproses secara hukum, sudah dilaporkan," katanya.
Dia berharap, setelah kasus ini dilaporkan polisi segera melakukan penyelidikan untuk menemukan pelakunya.
"Mudah-mudahan bisa diselesaikan dengan baik," katanya.
Menurutnya kasus ini perlu segera ditemukan pelakunya. Hal itu penting untuk memastikan apakah ada pihak yang ingin menjatuhkan dirinya secara pribadi atau institusi Pemerintah kota Bekasi.
"Saya serahkan ke yang berwenang, karena perlu pendalaman barang bukti dan sebagainya," katanya.
Berdasarkan penelusuran Humas RSUD Bantargebang Kota Bekasi bahwa tulisan
PLT WALIKOTA BEKASI TRI ADHIANTO BOBROK & PECAT POL EKO YANG BERTINDAK REFRESIF!!!" itu terjadi pada, Jumat (26/5/2023) pukul 21.50 WIB.
"Info yang bisa saya berikan, kejadian semalam sekitar pukul 21:50," kata Humas RSUD Bantargebang, Sandy saat dihubungi Republika kemarin.
Dugaan sementara tulisan itu dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian di bidang kejahatan teknologi. Karena RSUD Bantargebang tidak menemukan jejak orang yang mengendalikan mesin LED Running Text.
"Indikasi saat ini di retas/hack yah," katanya.
Sebelumnya tulisan ini ada di Embarkasi Haji Jakarta Bekasi. Tulisan dengan kalimat "PLT WALIKOTA BEKASI BOBROK!!!" muncul di saat Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono melepas keberangkatan jamaah haji, Kamis (25/5/2023) sore.
Sampai saat ini, pihak embarkasi masih menelusuri siapa pelakunya. "Kita masih mencari tahu penyebab awalnya apa," kata Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Jakarta - Bekasi, Fitsa Baharuddin, kepada wartawan kemarin.
Fitsa belum tahu apakah ada orang lain yang masuk ke ruangan operator mesin running text. Ada tidaknya orang lain masuk Embarkasi Jakarta Bekasi masih menelusurinya.
"Kemungkinan dari luar ada, tapi saya belum bisa memastikan dari luar," katanya.
Fitsa memastikan, pada saat kejadian tersebut pihak Embarkasi Jakarta Bekasi sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto. Dia memastikan bahwa kejadian itu di luar kendalinya.
"Kami atas nama UPT Asrama Haji Emberkasi Jakarta - Bekasi menyampaikan permohonan maaf dengan insiden yang baru terjadi. Itu di luar dari dugaan kita, di luar dari kehendak kita semua," katanya.
Setelah ada kejadian tersebut pihak Embarkasi Jakarta Bekasi langsung mematikan running text tersebut. Pihak Embarkasi Jakarta Bekasi akan berusaha mencari tahu siapa yang mengendalikan mesin running text.
"Kita sudah berkoordinasi untuk sementara running text itu kita matikan penggunaanya sampai ada penjelasan apa penyebabnya," katanya.
Dia memastikan, mesin running teks selalu dirawat secara berkala. Belum lama ini mesin running text itu baru diperbaiki karena ada komponen yang mati. "Memang mebelum operasional kemarin kita ada perawatan berkala, ada perbaikan karena ada beberapa LED yang mati," katanya.
Pihak Embarkasi Jakarta Bekasi menunjuk pihak ketiga sebagai rekanan untuk memperbaiki mesin running text.
"Kita perbaiki itu dengan pihak ketiga rekanan," katanya.