REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Kelompok relawan yang terdiri dari para santri di Jawa Tengah mengadakan pelatihan pembuatan pakan silase untuk ternak, salah satunya kambing, di Dusun Wajong Kulon, Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Untuk diketahui, pakan silase dibuat untuk menjaga ketersediaan pakan hijau bagi ternak sepanjang waktu dan mempertahankan nutrien yang ada dalam pakan.
Karena itu, mereka menggandeng remaja masjid di dusun tersebut untuk sama-sama membangun peternakan dengan pelatihan ini.
"Kami mengadakan doa bersama dan pelatihan pembuatan pakan silase bagi para remaja masjid dan masyarakat yang merupakan peternak dan petani di Kabupaten Klaten," Koordinator Wilayah (Korwil) SDG atau Santri Dukung Ganjat Jateng Mukti Abdul Jabir di sela-sela pelatihan, seperti dilansir pada Senin (29/5/2023).
Menurut pria yang akrab disapa Gus Mukti tersebut, peternakan di wilayah ini sangat berkembang dan perlu diberi inovasi agar makin maju. Karena itu, pihaknya melakukan pelatihan ini untuk para peternak di sana.
"Peternakan di Kabupaten Klaten berpotensi untuk dikembangkan. Jadi, SDG Jateng menggelar pelatihan pembuatan pakan silase kepada para peternak guna menunjang perkembangan ternak di Klaten. Sehingga pelatihan ini dapat memberikan manfaat kepada mereka," ujarnya.
Diketahui, di Indonesia, ada dua musim, kemarau dan hujan. Saat kemarau, peternak beberapa kali kesulitan mencari pakan ternak. "Untuk mempertahankan dan mengawetkan, akan dilakukan fermentasi pakan silase sehingga bisa bertahan lama untuk perkembangan ternak," katanya.
Gus Mukti berharap peternak di dusun tersebut langsung menerapkan pembuatan pakan silase yang inovatif. Untuk mendukung pembuatan pakan tersebut, pihaknya memberikan alat pencacah rumput.
"Kami berharap masyarakat Klaten dapat mempraktikan dan memanfaatkan bantuan alat ini untuk pembuatan pakan selasi, sehingga bisa menunjang peternakan di masa mendatang. Kami memberikan alat pencacah rumput untuk fermentasi pakan silase kepada peternak," ujarnya.
Mukti mengatakan, masyarakat yang hadir sangat bersemangat mengikuti jalannya pelatihan yang disampaikan praktisi peternakan yang didatangkan SDG Jateng.
"Kami melihat masyarakat sangat antusias. Kami berterima kasih kepada mereka. Kami juga terinspirasi dari apa yang dilakukan Pak Ganjar di Jateng atas kepeduliannya kepada peternak dan petani sehingga apa yang dilakukan Pak Ganjar, kami tiru dan contoh di Kabupaten Klaten," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, selain alat pencacah rumput, pihaknya juga memberikan drum dan molases guna meningkatkan kualitas pakan silase untuk ternak.
Sementara itu, Raras Endarto, Koordinator Remaja Masjid di Dusun Wajong Kulon, mengatakan masyarakat turun langsung dalam pembuatan pakan silase tersebut sehingga ke depan mampu secara mandiri dengan alat-alat yang diberikan.
"Masyarakat sangat antusias dilihat dari bagaimana masyarakat mengikuti dan mempraktikkan pembuatan pakan silase," ucapnya.
Sebelumnya, kelompok serupa juga melakukan upaya sama dengan memberikan pelatihan budidaya ternak kambing kepada puluhan santri di Pondok Pesantren Darul Mutaalimin, Kota Cilegon, Banten.
Koordinator Wilayah SDG Banten, Yury Alam Fathallah mengatakan peranan santri berpotensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi keraykatan berbasis keumatan dalam mencetak santri yang terampil berwirausaha, serta bertujuan untuk memberikan dampak terhadap masyarakat yang sejahtera dengan mempertahankan nilai-nilai religius.
"Kami lakukan pelatihan budi daya kambing kepada para santri di kota Cilegon. Ini merupakan wujud komitmen SDG dalam mendukung program kewirausahaan di pesantren," kata Yury, demikian dilansir dari Antara.