REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pihak berwenang India pada Ahad (4/6/2023) telah menyelesaikan operasi penyelamatan kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu. Kecelakaan fatal itu disebabkan oleh kegagalan sinyal.
Jumlah korban tewas dari kecelakaan yang terjadi pada Jumat (2/6/2023) malam mencapai 288 orang. Sementara sekitar 1.200 orang mengalami luka-luka. Kepala Sekretaris negara bagian Odisha, Pradeep Jena mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan tidak bertambah karena ada jenazah yang dihitung dua kali.
"Sekarang operasi penyelamatan selesai. Penghitungan tidak mungkin bertambah," ujar Jena.
Anggota Dewan Kereta Api, Jaya Varma Sinha mengatakan, investigasi awal menunjukkan kereta penumpang Coromandel Express dengan rute Kolkata-Chennai keluar dari jalur utama dan memasuki jalur melingkar, atau jalur samping yang digunakan untuk memarkir kereta, dengan kecepatan 128 kpj (80 mph). Kereta penumpang itu menabrak kereta barang yang diparkir di jalur melingkar.