Ahad 04 Jun 2023 21:57 WIB

Pihak Berwenang India Akhiri Operasi Penyelamatan Kecelakaan KA

Jumlah korban tewas mungkin tak bertambah karena ada jenazah yang dihitung dua kali

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pihak berwenang India pada Ahad (4/6/2023) telah menyelesaikan operasi penyelamatan kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu.
Foto: EPA-EFE/PIYAL ADHIKARY
Pihak berwenang India pada Ahad (4/6/2023) telah menyelesaikan operasi penyelamatan kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pihak berwenang India pada Ahad (4/6/2023) telah menyelesaikan operasi penyelamatan kecelakaan kereta api paling mematikan di negara itu. Kecelakaan fatal itu disebabkan oleh kegagalan sinyal.

Jumlah korban tewas dari kecelakaan yang terjadi pada Jumat (2/6/2023) malam mencapai 288 orang. Sementara sekitar 1.200 orang mengalami luka-luka. Kepala Sekretaris negara bagian Odisha, Pradeep Jena mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan tidak bertambah karena ada jenazah yang dihitung dua kali.

Baca Juga

"Sekarang operasi penyelamatan selesai. Penghitungan tidak mungkin bertambah," ujar Jena.

Anggota Dewan Kereta Api, Jaya Varma Sinha mengatakan, investigasi awal menunjukkan kereta penumpang Coromandel Express dengan rute Kolkata-Chennai keluar dari jalur utama dan memasuki jalur melingkar, atau jalur samping yang digunakan untuk memarkir kereta, dengan kecepatan 128 kpj (80 mph). Kereta penumpang itu menabrak kereta barang yang diparkir di  jalur melingkar.