Selasa 06 Jun 2023 15:46 WIB

Tahun Politik, Kuota Penonton Liga 1 Bakal Dikurangi

Keamanan penonton menjadi salah satu yang sangat diperhatikan di tengah transformasi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Bek Persib Bandung, Rachmat Irianto merangsek di daerah pertahanan PSS Sleman pada laga BRI Liga 1 Indonesia di Stadion GBLA, Bandung, Ahad (4/2/2023).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Bek Persib Bandung, Rachmat Irianto merangsek di daerah pertahanan PSS Sleman pada laga BRI Liga 1 Indonesia di Stadion GBLA, Bandung, Ahad (4/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengingatkan, sebagian pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2023-2024 akan berbarengan dengan perhelatan politik. Mengingat pada 2024 ajan dilangsungkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Erick pun mengungkapkan telah adanya kesepakatan pengurangan kuota penonton Liga 1 Indonesia saat tahun politik.

Di mana penonton yang boleh hadir di stadion hanya 50 persen dari kapasitas yang ada. "Kita ini liganya melewati tahun politik ya. Itu juga sudah ada kesepakatan, bahkan kita sudah bicarakan bagaimana keamanannya. Itu (penonton yang boleh hadir di stadion) hanya 50 persen nanti," kata Erick saat meninjau Stadion GBT Surabaya, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga

Erick menegaskan, keamanan penonton menjadi salah satu yang sangat diperhatikan di tengah transformasi sepak bola Indonesia. Erick mengingatkan, hingga saat ini FIFA masih melakukan pemantauan kesiapan sepak bola Indonesia, sebagai imbas dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan ratusan jiwa.

Meski tidak sampai dijatuhi sanksi, Erick mengingatkan suporter tidak euforia berlebih. "Jadi jangan euforia seakan-akan kita sudah bebas ya. Ingat masih ada kerusuhan waktu itu di akhir musim kompetisi (musim 2022-2023). Ini 1 juli akan mulai lagi, ini sangat penting," ujarnya.

Erick mengingatkan, transformasi sepakbola Indonesia tidak akan berhasil jika tidak diikuti perubahan ke arah positif dari sisi suporter. Semua pihak, kata Erick, harus terlibat untuk mendukung transformasi sepak bola Indonesia ke arah yang lebih baik.

"Kita jaga sepak bola Indonesia. Apalagi generasi emas sudah kita miliki, baik U-16, U-17, U-20, U-21, U-22. Ini kenapa kita sangat serius mempersiapkan untuk Timnas Indonesia," kata Erick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement